Jadi mudahnya, jawaban dari judul artikel ini adalah:
Mencerdaskan perempuan artinya ikut mencerdaskan bangsa, mencerdaskan dunia dan membawa perubahan peradaban bagi bumi ini. Terdengar seperti pahlawan bukan? Tetapi itu bukan short-term plan (rencana jangka pendek), melainkan proses jangka panjang (long-term) yang sangat sangat sangat pelan tapi pasti, sangat lambat tetapi benar-benar memberikan impact, bukan seperti superhero Marvel yang menyelamatkan bumi dalam satu dua jam.Â
Mendidik perempuan akan melahirkan anak yang cerdas pula, bukan cuma anak yang cerdas, tetapi juga keturunan yang cerdas, dan berakhir pada nasab sampai bawah, yang kemungkinan besar juga akan ikut cerdas.
Saya yakin silsilah keturunan Pak Jokowi, presiden kita, pasti banyak yang cerdas, meskipun tidak semua. Ibu dari Bapak Jokowi, mana tahu kalau salah satu anaknya akan jadi presiden di masa depan.
Dari ibu yang cerdas, lahirlah anak-anak yang cerdas.
Dari anak-anak yang cerdas, lahirlah negara yang cerdas.
Dari negara yang cerdas, lahirlah peradaban yang maju dan tangkas.
Perempuan membawa pendidikan sampai akhir hayat, lalu meneruskannya dari generasi ke generasi. Sungguh hal yang berat menghadapi fakta bahwa masih banyak orang yang merasa perempuan tidak perlu pendidikan, bahkan para perempuan sendiri.Â
Kedudukan mereka memang tidak bisa setara dengan laki-laki, tetapi hak untuk belajar harusnya setara. Perempuan yang berpendidikan adalah mereka yang dengan siap dan melapangkan hati untuk membawa masa depan di tangan mereka.
Sekian, terima kasih.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H