Mohon tunggu...
fatma ariyanti
fatma ariyanti Mohon Tunggu... Buruh - Citizen

Point of view orang ke-3

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Apakah Memotret Bencana di TKP Buruk?

17 Mei 2023   05:54 Diperbarui: 17 Mei 2023   05:55 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Apakah memotret atau merekam video bencana di TKP buruk?

Pernahkah kamu melihat terjadi kecelakaan di jalanan? Apakah kamu yang termasuk menolongnya, atau menelepon rumah sakit, atau minta tolong orang sekitar, atau malah yang memotretnya.

Mungkin terdengar klise, tetapi memang baik buruknya terletak pada niat. Kadang memang ada yang niatnya bersenang-senang sampai sengaja tidak mau membantu. Tetapi di era digital, informasi penting dapat tersalur lebih cepat melalui sosial media. Apalagi kalau viral. Hal darurat tentu harus segera diinformasikan terutama terkait suatu bencana.

Namun ada sebagian orang yang menganggap kalau memotret bencana, terutama kecelakaan lalu lintas, hanya haus konten belaka, tidak memiliki empati dan rasa kemanusiaan.

Seperti dilema, informasi perlu tersampaikan dengan cepat, namun juga menolong korban jauh lebih penting. Tetapi kalau terjadi kecelakaan biasanya tidak mungkin semua orang yang ada di TKP memotret. Pastinya ada yang menolong, ada yang menelepon ambulans dan menghubungi orang terdekatnya dengan hp korban. Menurut saya tidak ada yang salah dari memotret kecelakaan lalu lintas, selama ada banyak orang di sekitar tempat kejadian. Namun jika hanya ada satu orang dan orang tersebut malah tidak menolong, itu yang keterlaluan.

Misalnya seperti kecelakaan di tempat yang sepi, dan cuma ada satu saksi matanya, tapi bukannya menolong, saksi tersebut malah mengambil foto atau video. Mungkin orang tersebut memang tidak memiliki rasa kemanusiaan dan haus konten belaka. Apalagi jika orang itu seorang youtuber, vlogger atau sejenisnya. Mereka merecord semua hal yang seru bagi mereka, termasuk kecelakaan atau musibah bagi seseorang.

Kalau menurut kalian bagaimana?

3.8.22

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun