Mohon tunggu...
fatma ariyanti
fatma ariyanti Mohon Tunggu... Buruh - Citizen

Point of view orang ke-3

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Uang Kertas dan Uang Receh

11 April 2023   07:01 Diperbarui: 11 April 2023   07:02 234
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Apakah kamu malu jika membeli sesuatu menggunakan uang koin atau uang receh? Mengapa? Padahal semua alat tukar sama.

Alasannya adalah, karena uang menunjukkan status sosial. Baju kamu sudah bagus, restoran atau kafe yang kamu datangi sudah bagus, tapi saat akan ke kasir membayar, kok pakai uang receh? Orang-orang akan menatapmu, memperhatikanmu, entah apa yang mereka pikirkan, tetapi mereka terus melihatmu dengan pandangan aneh yang tidak bisa kamu terjemahkan. Kamu pun yang tadinya biasa saja, jadi malu karena alasan yang tidak jelas.

Uang menunjukkan status dari pemiliknya. Secara kuantitas sama, namun secara kualitas berbeda. Uang kertas 100.000 yang berwarna merah, memiliki status sosial yang berbeda dari uang 100.000 koin. Mari kita pakai analogi pupuk, sama-sama terbuat dari kotoran, tapi kalau kamu beli pupuk, tentunya bayar. Tapi jika kamu mintanya (mohon maaf) tai, kamu tidak perlu bayar. Padahal nantinya kamu akan menggunakannya sebagai pupuk untuk tanaman. Tetapi keduanya memiliki status sosial yang berbeda.

Ternyata bukan cuma manusia, bahkan uang punya kasta tersendiri dalam lingkungannya.

13.11.21

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun