Mohon tunggu...
fatma ariyanti
fatma ariyanti Mohon Tunggu... Buruh - Citizen

Point of view orang ke-3

Selanjutnya

Tutup

Nature

Mungkinkah Menggunakan Kapasitas Otak 100 Persen?

18 Februari 2023   12:06 Diperbarui: 18 Februari 2023   12:13 246
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mungkinkah menggunakan kapasitas otak 100%? Ini telah menjadi perdebatan saintifik yang cukup lama.

Sejak munculnya film Lucy tahun 2014, banyak yang percaya bahwa manusia hanya menggunakan kapasitas otak 10%. Dalam film tersebut, diceritakan Scarlet menggunakan 100% otaknya dan menjadi flash drive hidup. Padahal film ini sudah jelas fantasi, namun dipercaya secara harfiah. AKibatnya menjadi mitos yang populer dan salah kaprah. Ya benar, ini hanya mitos, bukan fakta!

Ini disebut Pseudoscience, yaitu ilmu pengetahuan, metodologi, keyakinan, atau praktik yang dianggap sebagai ilmiah tetapi tidak mengikuti ataupun tidak sesuai dengan metode ilmiah. (Ilmu semu)

Otak terdiri syaraf-syaraf yang memiliki fungsinya masing-masing. Tidak ada penelitian kredibel mengenai penggunaan kapasitas otak manusia secara signifikan. Bahkan di Jepang, pada tahun 2014 pernah dilakukan penelitian mengenai komputer super K, yang melibatkan puluhan ribu prosesor dan banyak GB RAM dengan biaya miliaran, namun hasilnya adalah, komputer-komputer tersebut masih kalah dengan kecepatan berpikir manusia. Energi AI tidak bisa mengontrol gerakan dalam otak, karena pada dasarnya aktivitas otak bukankah berupa motorik (gerakan tubuh) melainkan proses berpikir.

Kita perlu tahu apakah otak memang memiliki cara kerja seperti PC atau flash drive. Dan maksud dari kapasitas otak itu sendiri. Manusia terdiri dari ruh yang tidak bisa dijelaskan dengan nalar. Berpikir dan merasakan emosi, semuanya asalnya dari otak, namun cara kerjanya tidak seperti diska penyimpanan.

Jadi maksud dari penggunaan otak 10% adalah begini. Di dalam otak terdapat saraf tertentu yang juga memiliki fungsinya masing-masing. Saraf tersebut mengontrol manusia sesuai dengan yang dibutuhkan. Menyesuaikan keadaan dan memberikan feedback. Bukan secara bersamaan dan terus menerus tanpa henti pada semua bagian saraf. Meskipun memang 90% area di otak belum diketahui rincian fungsi yang jelas, namun pernyataan bahwa penggunaan otak hanya 10%, itu mitos. Karena setiap saat otak mengoptimalkan tugas masing-masing saraf sesuai rangsangan yang mengalir. Sebagai orang dengan otak normal, kita selalu menggunakan otak setiap saat. Bahkan saat tidur, kadang masih terjadi aktivitas di otak, seperti mimpi, ingatan dan alam bawah sadar.

Jadi pertanyaan tersebut hanya lelucon saintifik dan fantasi belaka. Jika kamu masih ingin tahu, di blog Zenius dijelaskan dengan rinci. Silakan baca untuk mendapatkan informasi lebih lanjut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun