Bagaimana dengan seabrek mimpi yang berjejer hingga memanjang dalam pikiran?
Bagaimana bisa kita menghentikan siklus terburu-buru ini?
Hidup selo bukan hanya in action tetapi juga in mind. Kita rebahan, istirahat, main hape, makan, tetapi di dalam pikiran isinya penuh, tidak ada selonya sama sekali. Saya pernah mengerjakan 5 pekerjaan dalam satu hari! dan capek fisik bukan apa-apa, melainkan hati saya ini beneran ingin mati saja. Buka sosmed bukannya dapat hiburan malah makin kena tuntutan. Teman-teman saya sudah pada menikah, gendong anak, kemana-mana dibiayai suaminya. Apakah saya iri? Tidak, bukan masalah pasangan, pacar atau good looking-nya, saya cuma bertanya-tanya, apakah saya sedang berada pada jalur yang benar? Apa saya harus sama seperti mereka agar bisa hidup santai? Jujur saya capek melakukan segala hal terburu-buru, tapi saya tidak tahu cara menghentikannya, atau mungkin sebenarnya saya sendiri yang tidak mau berhenti.
Hidup selo bukan berarti tidak peduli pada masa depan, justru sebaliknya. Kerjakan semampunya, istirahat secukupnya, hiburan seperlunya dan jalani proses yang sudah dipilih. Survive is not a choice, it is a nature. Dan hidup selo adalah kunci agar tetap waras dalam survive.
Nasihat ini bukan hanya untuk kamu yang merasa pada fase terburu-buru, tetapi juga untuk diri saya sendiri. Sekian dan terima kasih.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H