Kalau bukan orang terkaya dan berpengaruh di dunia mungkin mereka hanyalah kutu buku yang sudah mengunjungi ratusan perpustakaan di seluruh penjuru, menikmati pemandangan manusia dan ekspresi tersembunyi mereka sembari menaiki transportasi publik seperti kereta ekspres, kapal pesiar atau bis umum dan membaur layaknya orang biasa.Â
Siapa sangka suatu hari nanti anda akan bepergian dengan pesawat dan tanpa anda sadari orang yang duduk di samping anda adalah Sherlock Holmes yang asyik menyesap hokah atau dik Conan yang tengah bersemangat sembari membawa lup besar di tangannya.
Orang-orang akan mengantre untuk berkonsultasi pada mereka, mulai dari pejabat, petinggi perusahaan, rakyat biasa, para wanita yang mencurigai pacar mereka berselingkuh, bahkan presiden atau mungkin saja kriminal dan buronan yang bersembunyi.Â
Di samping itu hidup mereka juga tidak tenang dan sedamai yang dikira kalau orang-orang berdeduksi tinggi ini memutuskan menjadi orang berpengaruh di dunia.Â
Karena, pasti banyak yang mengincar nyawa mereka, mengambil otak mereka untuk dijadikan penelitian oleh ilmuwan serakah, atau diculik oleh pejabat yang sering dikritik masyarakat. Hidup mereka tidak setenang yang kita pikirkan.
Saya memiliki anggapan bahwa orang jenius memiliki 2 eksistensi di dunia ini. Yang pertama adalah mereka akan dengan sendirinya menonjol atau memang sengaja ingin menonjol di tengah publik dan masyarakat luas (dengan tujuan positif maupun negatif), dan yang kedua, mereka sama sekali tak tertarik menjadi populer, atau menonjol.Â
Sebaliknya, mereka ingin membaur menjadi masyarakat normal dan hanya meneliti apa yang mereka gemari, tak mempedulikan anggapan orang, tak mempedulikan apapun yang menghentikan mereka.Â
Mereka mempelajari banyak hal, namun waspada terhadap banyak hal pula. Entah saat dia memilih tampil di publik ataupun tidak. Saya pikir orang-orang seperti Einstein, Hawking, Habibie, bahkan Namjoon BTS, masuk dalam orang-orang jenius, tidak hanya IQ di atas rata-rata, namun juga EQ.Â
Mereka mengembangkan apa yang mereka yakini akan sukses meskipun berat, susah, menegangkan dan depressing di awal, namun upaya mereka tidak berhenti hanya karena banyak orang yang tidak menyukai itu. EQ mereka lebih tinggi daripada orang-orang yang membencinya.
Lalu apa hubungannya dengan Sherlock Holmes dan Detective Conan? Saya menyinggung orang-orang hebat itu karena memiliki pemikiran bahwa kalau saja Sherlock Holmes dan Detective Conan benar-benar ada di dunia ini dan mereka show up dalam bentuk pengusaha yang karismatik dan orang sukses yang memiliki miliaran dollar, mungkin akan terlihat seperti orang-orang jenius yang saya sebutkan tadi.