Tingkat literasi di Indonesia menempati ranking ke 62 dari 70 negara, atau berada pada 10 negara terbawah yang memiliki tingkat literasi rendah. Berdasarkan survei yang dilakukan Progra for International Student Assesment (PISA) yang di rilis oleh Organization for Economic Cooperation and Development (OECD) pada 2019 menyatakan bahwa tingkat literasi di Indonesia pada penelitian yang melibatkan 70 negara berada di nomor 62. Rendahnya tingkat literasi Indonesia sudah terjadi selama bertahun-tahun karena masyarakat Indonesia rendah budaya bacanya. Stigma tersebut juga menyebabkan indeks membaca atau literasinya rendah. Hal tersebut mengakibatkan Indonesia memiliki daya saing yang rendah dan tingkat SDM yang rendah pula.
Untuk menanggulangi permasalahan tersebut, SEAQIL memelopori KLS yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan literasi anak bangsa di Indonesia. Pelaksanaan KLS sendiri mengacu pada peningkatan kecakapan abad ke-21 yang meliputi berpikir kritis, kolaboratif, kreatif, dan komunikatif. Seluruh aspek 4c tersebut digabungkan dalam proses pengajaran dan pendampingan dalam KLS sesuai dengan peminatannya.
SEAMEO QITEP In Language (SEAQIL) merupakan organisasi yang bergerak dalam bidang pendidikan yang berupaya untuk meningkatkan kualitas guru bahasa dan tenaga pendidik, baik di tingkat nasional maupun regional Asia Tenggara. Tahun ini, SEAQIL menggagas sebuah program magang bagi mahasiswa di berbagai universitas di Indonesia.
Selain dilatarbelakangi dengan rendahnya literasi di Indonesia, SEAQIL memelopori program magang Klub Literasi Sekolah (KLS) untuk mendukung kebijakan Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM). Kebijakan tersebut tercantum pada buku Panduan Merdeka Belajar-Kampus Merdeka bahwa pemerintah mencanangkan program Magang yang ditawarkan untuk mahasiswa. Dengan mendukung kebijakan tersebut, SEAQIL membuka kesempatan untuk memberikan pengalaman kepada mahasiswa dengan pembelajaran langsung untuk membimbing siswa di sekolah penempatan.
Selain mendukung kebijakan MBKM, KLS juga berfokus kepada pemajuan literasi di lingkungan sekolah dengan bekerja sama dengan sekolah mitra dan universitas di Indonesia. SEAQIL membangun kerja sama dengan beberapa universitas di Indonesia dengan membuat kesepakatan dalam bentuk dokumen kerja sama (MoU/SPK( dengan mitra antara lain proses pembelajaran, pengakuan kredit semester dan penilaian (Kemendikbud dalam Buku Panduan MBKM, 2020:11). Hal tersebut bertujuan untuk memberikan kesempatan mahasiswa untuk melakukan pengabdian masyarakat sesuai dengan Tridharma Perguruan Tinggi.
Salah satu mahasiswa yang terpilih pada program magang Klub Literasi Sekolah (KLS) adalah Fatma Anggita Putri, mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia, jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia yang ditempatkan pada SMKN 1 Lubuk Dalam Kab. Riau.
SMKN 1 Lubuk Dalam adalah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri yang berlokasi di Provinsi Riau Kabupaten Siak dengan NSS 401091110006, NPSN 10404972, dan NIS 400060. SMKN 1 Lubuk Dalam memiliki akreditasi A dan bergerak pada bidang keahlian Agribisnis dan Agroteknologi. Sekolah ini beralamatkan pada Jalan Panglima Ghimbam Kecamatan Lubuk Dalam, Kabupaten Siak, Provinsi Riau, Kode Pos: 28773.
Fatma Anggita Putri (UPI) dan mahasiswa pendamping (MP) karya sastra di SMKN 1 Lubuk Dalam yaitu Fannisya Aulya Iskandar (UNY) dan Nauka Nayana Prasadini (UNY) Â yang telah beraksi dan bekerja sama merencanakan Rencana Aksi Literasi (RAL), materi KLS yang kreatif dan menyenangkan setiap minggunya serta mendampingi siswa dalam proses penulisan cerpen selama 14 pertemuan.Â
KLS yang diselenggarakan di SMKN 1 Lubuk Dalam Kab. Siak Provinsi Riau bertujuan untuk meningkatkan kemajuan literasi sekolah seluruh warga sekolah yaitu siswa, guru, kepala sekolah, tenaga kependidikan lain. Dengan adanya diadakan KLS ini diharapkan adanya peningkatan kemampuan literasi setiap warga dan pengelola sekolah dan juga mendorong pihak sekolah untuk aktif dalam mencanangkan kegiatan literasi berikutnya sesudah KLS selesai dilaksanakan selama 14 pertemuan.
Produk atau keluaran dari kegiatan KLS yang diselenggarakan di SMKN 1 Lubuk Dalam Kab. Siak Provinsi Riau dibagi menjadi 3 produk berdasarkan peminatan (Jurnalistik, Karya Sastra, Drama). Dari peminatan jurnalistik, produk yang dihasilkan adalah feature. Peminatan karya sastra menghasilkan antalogi cerpen. Peminatan Drama menghasilkan storytelling dengan cerita berantai.
Pelaksanaan Klub Literasi sekolah dibagi menjadi beberapa tahap. Tahap pertama, Pra- TOT calon mahasiswa pendamping KLS, dilaksanakan pada 6 Februari 2021. Sementara itu, Training of Trainers para calon mahasiswa pendamping KLS dilaksanakan pada 8- 16 Februari. Kegiatan ini dibagi menjadi dua kelompok (Kelompok Baru Literasi dan Kelompok Cakap Literasi), dengan memfokuskan kegiatan pada pelatihan literasi dan tiga bidang peminatan (karya sastra, jurnalistik, dan drama).