Mohon tunggu...
FATMA AISYAH AYU
FATMA AISYAH AYU Mohon Tunggu... Lainnya - MAHASISWA

MAHASISWA S1 PENDIDIKAN IPA

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pembuatan Rak Buku, Memanfaatkan Sampah Plastik dengan Metode Ecobrick di SDN Klatakan 2 oleh Kelompok KKNK 135

25 Agustus 2024   08:30 Diperbarui: 25 Agustus 2024   08:32 596
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
kkn kolaboratif 135 klatakan tanggul

Tanggul, Jember -- Siswa-siswi SDN Klatakan 02, Kecamatan Tanggul, Desa Klatakan, Kabupaten Jember, menunjukkan kepedulian yang tinggi terhadap lingkungan. Dalam kegiatan pramuka, mereka berinisiatif membuat rak buku yang unik dan bermanfaat dengan memanfaatkan sampah plastik melalui metode ecobrick.
Kegiatan yang diikuti oleh siswa kelas 4, 5, dan 6 ini bertujuan untuk menanamkan kesadaran akan pentingnya pengelolaan sampah yang baik serta mendorong kreativitas siswa. Dengan membuat ecobrick, siswa diajarkan untuk mengubah sampah plastik yang sulit terurai menjadi bahan bangunan yang berguna.


"Kami sangat antusias dengan kegiatan ini. Selain belajar tentang lingkungan, kami juga bisa membuat karya yang bermanfaat untuk sekolah," ujar Rizka , salah satu peserta kegiatan.
Proses pembuatan ecobrick dimulai dengan mengumpulkan sampah plastik bersih dan kering. Sampah plastik kemudian dipotong kecil-kecil dan dimasukkan ke dalam botol plastik kosong. Dengan menggunakan alat bantu, sampah plastik tersebut dipadatkan hingga botol terisi penuh. Botol plastik yang sudah terisi padat inilah yang disebut ecobrick.
Ecobrick-ecobrick yang sudah jadi kemudian disusun dan diikat menjadi sebuah rak buku yang kokoh. Rak buku hasil karya siswa SDN Klatakan 02 ini kemudian ditempatkan di masing-masing kelas. Selain berfungsi sebagai tempat menyimpan buku, rak buku ecobrick ini juga menjadi dekorasi kelas yang unik dan bernilai edukasi.


Metode ecobrick memiliki banyak manfaat. Pertama, ecobrick berperan penting dalam mengurangi volume sampah plastik yang mencemari lingkungan. Dengan mengubah sampah plastik menjadi bahan bangunan alternatif, kita tidak hanya mengurangi timbunan sampah di tempat pembuangan, tetapi juga memberikan nilai tambah pada limbah yang sulit terurai. Selain itu, proses pembuatan ecobrick juga merangsang kreativitas individu, memungkinkan mereka untuk menghasilkan berbagai karya unik dan bermanfaat. Lebih jauh lagi, kegiatan ini menjadi sarana edukasi yang efektif untuk menanamkan kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan sejak dini. Dengan demikian, ecobrick tidak hanya memberikan solusi terhadap masalah sampah plastik, tetapi juga mendorong pertumbuhan kreativitas dan kesadaran lingkungan.


Kepala SDN Klatakan 02, menyambut positif kegiatan ini. "Kami sangat mendukung inisiatif siswa dalam membuat ecobrick. Kegiatan ini tidak hanya bermanfaat bagi lingkungan, tetapi juga dapat meningkatkan rasa tanggung jawab siswa terhadap sekolah," ujarnya.
Pihak sekolah berharap kegiatan serupa dapat terus dilakukan secara rutin agar siswa semakin peduli terhadap lingkungan dan memiliki keterampilan yang berguna.
Dengan adanya program pembuatan rak buku dari sampah plastik ini, SDN Klatakan 02 telah memberikan contoh yang baik bagi sekolah-sekolah lain dalam upaya menjaga lingkungan. Semoga kegiatan ini dapat menginspirasi banyak orang untuk turut serta dalam menjaga bumi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun