Mohon tunggu...
Fatmaainun Naja
Fatmaainun Naja Mohon Tunggu... Tutor - Mahasiswa

Hello, I'm Fatmaainun Naja, currently a full-time student at the University of PGRI Semarang, majoring in English Education. I'm an enthusiastic learner who quickly adapts to new challenges. I pride myself on resilience and self-confidence, embracing my identity with pride. I thrive in collaborative environments, enjoying teamwork, and am deeply motivated to continuously grow and improve in all aspects of life.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Cerita di Ujung Salatan Pulau Sumatra, Indonesia (Pertukaran Mahasiswa Merdeka)

25 Juli 2024   17:07 Diperbarui: 25 Juli 2024   17:14 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bukankah Indonesia terlalu luas untuk kita yang enggan melangkah? Negeri ini dengan jerih payahnya membuat program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) untuk membuka mata para generasi muda bahwa negeri ini, Indonesia penuh warna dan punya banyak makna.

Saya Fatmaainun Naja, mahasiswi biasa yang mencoba melangkah untuk lebih mengenal Indonesia. Universitas PGRI Semarang adalah Universitas saya dan Universitas Bandar Lampung kini menjadi bagian dari diri saya dalam proses mengenal lebih dalam Indonesia. Awal langkah ini dimulai pada September 2023, dimana saya memutuskan untuk menjadi bagian dari Pertukaran Mahasiswa Merdeka Dalam Negeri Batch 4 (PMM 4). Setiap sesi demi sesi saya lewati hingga tibalah pada hari pengumuman Peserta PMM 4.

Dengan jantung yang berdegup kencang saya membuka pengumuman dan untuk kesekian kalinya saya ucapkan terima kasih kepada Universitas Bandar Lampung yang menjadikan saya bagian dari keluarga. Ya benar, saya diterima menjadi salah satu mahasiswa PMM di ujung selatan pulau Sumatra, Indonesia, Universitas Bandar Lampung.

Hari itu, 29 Februari 2024 saya terbang melintasi Selat Sunda yang memisahkan Pulau Jawa dan Pulau Sumatra. Hari itu pula, hari dimana saya merasa menjadi manusia paling beruntung di dunia karena saya bertemu dengan kawan dari berbagai suku yang ada di Indonesia. Jawa, Sunda, Betawi, Madura, Bugis, Toraja, Dayak, Papua, Sasak, Gorontalo, Alor yang tanpa aling-aling suku kami bersatu. Dengan mereka saya wujudkan semboyan Bhineka Tunggal Ika, berbeda-beda tetapi tetap satu jua. 

7 Maret 2024, kami saling bercerita dan memamerkan keunikan masing-masing suku kami. Ini adalah Modul Nusantara kami yang pertama "Kenali Asalku Ramik Ragom". Saya tak bisa mendeskripsikan dengan kata seberapa cantik pakain adat yang ada di Indonesia. Pakaian adat Kebaya (Jawa dan Sunda), pakaian adat Dayak (Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara), pakaian adat Bili'u (Gorontalo), pakaian adat suku Dawan (Nusa Tenggara Timur), pakaian adat Mandar (Sulawesi), pakaian adat Soya-soya (Maluku Utara) dan masih banyak lagi yang tak mampu saya sebutkan satu per satu. Tak hanya itu, kami pun dimanjakan dengan cita rasa makanan khas dari berbagai daerah masing-masing, hari itu adalah hari dimana kami tertawa ketika beberapa rasa makanan tak sesuai dengan lidah kami. Rasa makanan sebenarnya bukan masalah besar bagi kami, tawa kami bukan tawa mencela tapi tawa kami adalah bentuk kebersamaan di tengah perbedaan selera rasa.

Perjalanan kami diwarnai suka dan duka, satu dua orang dari kami jatuh sakit. Tapi ada yang tumbang bukan berarti menandakan kami lemah, justru rasa kekeluargaan kami semakin erat. Kami bergantian berjaga siang dan malam tanpa berharap pujian. Menghabiskan banyak uang untuk transportasi, meluangkan waktu untuk menjaga, menghibur satu sama lain, dan terus saling menguatkan bukan masalah besar bagi kami karena kami adalah keluarga. RS. Urip Sumoharjo, menjadi salah satu tempat yang menjadi bukti bahwa terkadang bukan hanya yang sedarah yang bisa dipanggil saudara. Kenapa mengingat kenangan ini membuat saya menangis? Ais stop crying.

Oke, saya akan melanjutkan cerita saya namun mari lupakan cerita Modul Nusantara kami. Bukan berarti Modul Nusantara kami tak seru dan tak bermakna, hanya saja menceritakan mereka satu per satu tak akan pernah cukup dengan 1 lembar kertas, bahkan 100 lembar kertas juga tak akan pernah mampu menampung cerita kami di ujung selatan pulau Sumatra, Universitas Bandar Lampung.

Well, sepertinya setidaknya saya harus menyebutkan dimana saja kaki saya sudah melangkah bukan? Oke, tempat-tempat istimewa yang kutapakkan kakiku bersama kawan se-Indonesia adalah kota dengan sebutan "Bumi Sai Wawai". Yups benar Metro, di kota ini kami belajar tentang Pemberdayaan Perempuan & lingkungan (Women and Environmental Studies) yang berada di Payungi. Belajar tentang pemberdayaan perempuan membuka mata kami tentang potensi dan kekuatan perempuan untuk maju dan berkontribusi. Bagi saya yang juga seorang perempuan, diberi kesempatan untuk terus melangkah maju adalah hal yang membahagiakan.

Kota lain yang kami datangi adalah Tanggamus dan kota Bumi. Disana banyak ilmu kami dapatkan, salah satunya adalah mengenal rumah adat lampung "Nuwo Sesat". Arti simbol dari rumah adat ini adalah melambangkan kebersamaan dan gotong royong yang dimana hal ini memotivasi kami untuk terus bersama dan saling membantu.

Wahh bukankah cerita ini sudah cukup panjang? Sepertinya saya harus mengucapkan sampai jumpa, seperti hal nya 7 Juli 2024, hari terakhir saya di ujung pulau selatan Sumatra. Hari itu rasanya stok air mata saya tak habis-habis. Air mata tak terbendung, mengiringi perpisahan yang penuh haru mengabaikan pepatah "kalau ada pertemuan pasti akan ada perpisahan". Tapi kata salah satu dari kami "mau menangis sampai benar-benar gak bersuara pun gak akan mengubah fakta bahwa masa-masa kita benar-benar telah usai". Terima kasih kawan, ternyata 4 bulan hanya seperti mengedipkan mata namun saya percaya kenangan bersama kalian akan selalu bermakna.

Saya Fatmaainun Naja dari Universitas PGRI Semarang, Jawa Tengah mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Universitas Bandar Lampung dan kepada seluruh kawan saya mahasiswa PMM 4 UBL. Jika semesta mengizinkan, semoga kita dapat bertemu kembali di ketidaksengajaan yang lain. I love you guys, spending time with you is one of the greatest thing for me.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun