Mohon tunggu...
Fatma AzahraHapsari
Fatma AzahraHapsari Mohon Tunggu... Administrasi - Junior Specialist, SAP PP (Production Planning)

Lulusan S1 Teknik Informatika

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Perspektif Memiliki Banyak Anak sebagai Investasi Hari Tua: Balas Budi dan Tanggung Jawab Anak

9 Juli 2024   08:17 Diperbarui: 9 Juli 2024   12:14 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar:  x.com/Ibupedia

Dalam budaya tertentu, memiliki banyak anak seringkali dianggap sebagai investasi jangka panjang bagi orang tua. Pemikiran ini didasari oleh harapan bahwa anak-anak akan tumbuh dewasa dan merawat orang tua mereka di masa tua sebagai bentuk balas budi dan tanggung jawab. Perspektif ini memiliki aspek positif dan negatif yang perlu dipertimbangkan dengan cermat.

Tradisi dan Budaya
Banyak budaya, terutama di Asia dan Afrika, memegang teguh konsep bahwa anak-anak adalah aset yang akan memastikan keamanan finansial dan perawatan di masa tua. Dalam tradisi ini, memiliki banyak anak dianggap sebagai jaminan bahwa setidaknya beberapa dari mereka akan mampu dan bersedia merawat orang tua ketika mereka tidak lagi mampu bekerja.

Balas Budi sebagai Tanggung Jawab
Dari perspektif etis, balas budi adalah konsep yang banyak dihormati. Orang tua berinvestasi dalam pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan anak-anak mereka dengan harapan bahwa anak-anak akan membalas dengan merawat mereka saat mereka menua. Tanggung jawab anak untuk merawat orang tua mereka seringkali dipandang sebagai kewajiban moral dan sosial.


Tantangan dan Risiko
Beban Ekonomi: Memiliki banyak anak membutuhkan sumber daya finansial yang signifikan. Pendidikan, kesehatan, dan kebutuhan hidup anak-anak dapat menjadi beban yang besar bagi keluarga, terutama di negara dengan tingkat kemiskinan yang tinggi.

Kualitas vs. Kuantitas: Memiliki banyak anak dapat berarti bahwa sumber daya yang tersedia harus dibagi lebih banyak, yang bisa berdampak negatif pada kualitas pendidikan dan kesehatan setiap anak. Anak-anak mungkin tidak mendapatkan perhatian individu yang mereka butuhkan untuk tumbuh secara optimal.

Perubahan Nilai dan Peran Sosial: Di era modern, nilai-nilai tradisional tentang tanggung jawab anak terhadap orang tua mulai bergeser. Banyak anak muda, terutama di perkotaan, memiliki pandangan yang berbeda tentang peran mereka dalam merawat orang tua, seringkali karena tekanan ekonomi dan tuntutan pekerjaan.

Perspektif Anak
Anak-anak yang dibesarkan dengan harapan bahwa mereka akan menjadi "investasi" bagi orang tua mereka mungkin merasa tekanan yang signifikan. Ini bisa mempengaruhi kesejahteraan mental dan emosional mereka, serta kebebasan mereka dalam membuat pilihan hidup. Mereka mungkin merasa terjebak antara harapan keluarga dan aspirasi pribadi mereka.

Alternatif dan Solusi
Perencanaan Finansial: Daripada mengandalkan anak-anak sebagai sumber keamanan finansial, orang tua dapat berinvestasi dalam perencanaan keuangan yang solid. Asuransi pensiun dan tabungan hari tua adalah cara yang lebih pasti untuk menjamin kesejahteraan di masa tua.

Pendidikan dan Pemberdayaan Anak: Memberikan pendidikan yang baik dan membekali anak-anak dengan keterampilan yang mereka butuhkan untuk mandiri adalah investasi jangka panjang yang lebih berkelanjutan. Anak-anak yang sukses cenderung lebih mampu dan bersedia membantu orang tua mereka tanpa merasa terpaksa.

Komunitas dan Dukungan Sosial: Mendorong dukungan komunitas dan jaringan sosial yang kuat dapat membantu mengurangi tekanan pada anak-anak untuk menjadi satu-satunya penopang orang tua. Sistem dukungan masyarakat, seperti kelompok dukungan pensiunan dan layanan sosial, juga dapat memainkan peran penting.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun