Mohon tunggu...
Fatma AzahraHapsari
Fatma AzahraHapsari Mohon Tunggu... Administrasi - Junior Specialist, SAP PP (Production Planning)

Lulusan S1 Teknik Informatika

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Menghadapi Burnout di Lingkungan Kerja yang Toxic: Langkah-Langkah yang Harus Dilakukan

8 Juli 2023   08:34 Diperbarui: 8 Juli 2023   08:41 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Image : hellosehat.com

Burnout adalah suatu kondisi fisik dan mental yang disebabkan oleh stres yang berkepanjangan di lingkungan kerja. Jika Anda mengalami burnout dalam lingkungan kerja yang toxic, di mana ada tekanan yang berlebihan, hubungan yang buruk, dan kekurangan dukungan, sangat penting untuk mengambil tindakan untuk melindungi kesehatan dan kesejahteraan Anda. Artikel ini akan menjelaskan beberapa langkah yang dapat Anda lakukan jika mengalami burnout dalam lingkungan kerja yang toxic.

  1. Mengenali tanda-tanda burnout: Pertama-tama, penting untuk mengenali tanda-tanda burnout. Beberapa tanda-tanda umum meliputi kelelahan yang berlebihan, kehilangan minat dan motivasi, perubahan mood, penurunan produktivitas, serta masalah fisik seperti sakit kepala dan gangguan tidur. Dengan mengenali tanda-tanda ini, Anda dapat menyadari situasi Anda dan mengambil tindakan lebih lanjut.

  2. Cari dukungan: Mencari dukungan dari orang terdekat, baik itu keluarga, teman, atau rekan kerja yang dapat dipercaya, sangat penting saat menghadapi burnout. Berbagi perasaan Anda dan mendapatkan nasihat serta dukungan emosional dari orang lain dapat membantu mengurangi beban yang Anda rasakan. Selain itu, pertimbangkan untuk mencari bantuan profesional, seperti konselor atau psikolog, yang dapat membantu Anda dalam mengatasi burnout.

  3. Tetapkan batasan dan prioritaskan kesejahteraan diri: Saat mengalami burnout, penting untuk menetapkan batasan yang jelas dan memprioritaskan kesejahteraan pribadi. Ini termasuk mengatur waktu istirahat yang cukup, menghindari membawa pekerjaan pulang, dan memfokuskan pada aktivitas yang meningkatkan kesehatan mental dan fisik Anda. Mempertimbangkan mengenali dan menghargai kebutuhan pribadi Anda adalah langkah penting dalam mengatasi burnout.

  4. Evaluasi dan ubah situasi kerja: Tinjau situasi kerja Anda secara objektif dan identifikasi aspek yang memperburuk lingkungan yang toksik. Apakah ada kesempatan untuk memperbaiki hubungan dengan rekan kerja atau atasan? Apakah ada kesempatan untuk memperbaiki struktur kerja yang tidak sehat? Jika memungkinkan, cobalah untuk mengubah situasi kerja yang tidak sehat atau mencari peluang kerja yang lebih positif.

  5. Jadwalkan waktu untuk diri sendiri: Mengatur waktu untuk diri sendiri dan melakukan kegiatan yang Anda nikmati di luar lingkungan kerja sangat penting untuk mengatasi burnout. Carilah waktu untuk beristirahat, merawat diri sendiri, dan melakukan kegiatan yang meningkatkan kesejahteraan Anda. Ini bisa termasuk berolahraga, meditasi, membaca buku, atau melakukan hobi yang Anda sukai. Memberikan waktu untuk diri sendiri dapat membantu Anda mengisi ulang energi dan meningkat.

Kesimpulan: 

Menghadapi burnout dalam lingkungan kerja yang toxic bisa menjadi tantangan yang sulit, tetapi dengan mengambil langkah-langkah yang tepat, Anda dapat memulihkan kesehatan dan kesejahteraan Anda. Mengenali tanda-tanda burnout, mencari dukungan, menetapkan batasan, mengubah situasi kerja, dan mengatur waktu untuk diri sendiri adalah langkah-langkah penting yang dapat membantu Anda mengatasi burnout dan mencapai keseimbangan kerja yang lebih sehat. Selalu ingat bahwa kesejahteraan pribadi adalah prioritas, dan Anda berhak untuk bekerja dalam lingkungan yang mendukung kesehatan dan kesejahteraan Anda.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun