Mohon tunggu...
Fatkur Rahman Fauzy
Fatkur Rahman Fauzy Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah mahasiswa S1 Pendidikan Kimia UNS, saya memiliki hobi menyanyi, menulis, dan membaca, saya adalah pribadi yang tertutup

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Prabowo Umumkan Kenaikan Gaji Guru untuk Tingkatkan Kesejahteraan

15 Desember 2024   11:25 Diperbarui: 15 Desember 2024   10:29 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kabar gembira datang dari pemerintah. Presiden Prabowo mengumumkan kenaikan gaji guru mulai 2025, mencakup guru ASN, non-ASN, hingga honorer. Katanya, anggaran pendidikan bakal ditingkatkan jadi Rp 81,6 triliun. Keren banget, kan? Tapi, bentar, jangan buru-buru senang.

Secara teori, kenaikan ini bisa meningkatkan semangat kerja guru. Guru yang sejahtera pasti lebih fokus mengajar dan bisa meningkatkan kualitas pendidikan. Tapi kita juga nggak boleh lupa: birokrasi di negeri ini sering jadi hambatan. Apakah kenaikan ini akan benar-benar sampai ke semua guru, terutama mereka yang di pelosok?

Sri Mulyani, sang Menteri Keuangan, mendapat banyak pujian karena dianggap berhasil menyusun anggaran untuk kebijakan ini. Tapi, apakah ini akan memotong dana untuk program pendidikan lainnya? Misalnya pengadaan buku, pelatihan guru, atau pembangunan fasilitas sekolah? Pertanyaan ini masih belum terjawab.

Kenaikan gaji ini juga bikin kita mikir soal nasib guru honorer. Mereka ini sering disebut "pejuang pendidikan," tapi nasibnya nggak jarang terkatung-katung. Kalau gaji naik tapi status mereka nggak diperjelas, apa bedanya dengan tambal sulam?

Dari perspektif mahasiswa, langkah ini jelas layak diapresiasi. Tapi kita juga nggak bisa menutup mata kalau kebijakan bagus sering berakhir jadi formalitas doang. Sebut saja data guru yang nggak akurat, perbedaan gaji antarwilayah, atau keterlambatan pembayaran.

Apakah ini langkah serius atau sekadar pencitraan politik? Bisa jadi ini cara Prabowo menunjukkan kalau dia serius sama janjinya waktu kampanye. Tapi mahasiswa pasti setuju: janji manis itu cuma bermanfaat kalau benar-benar diwujudkan.

Pendidikan itu investasi jangka panjang. Kalau pemerintah serius, kebijakan ini harus dibarengi dengan reformasi besar-besaran di sistem pendidikan kita. Nggak cuma soal gaji, tapi juga soal kurikulum, fasilitas, dan kesejahteraan keseluruhan.

Sebagai mahasiswa, kita bisa ambil peran buat mengawasi kebijakan ini. Jangan sampai ada guru yang nggak terima haknya atau kena diskriminasi. Kebijakan ini harus dirasakan semua guru, dari Sabang sampai Merauke.

Kenaikan gaji ini memang terlihat seperti angin segar. Tapi pertanyaannya, apakah ini akan bertahan lama atau cuma euforia sesaat? Sebagai generasi muda, kita berharap kebijakan ini bukan cuma solusi sementara, tapi jadi awal reformasi besar untuk pendidikan Indonesia.

Jadi, mari kita tunggu. Kalau ini berhasil, kita bisa kasih dua jempol buat Prabowo. Kalau nggak, ya, kita tahu harus bersuara lebih keras lagi. Semangat terus buat para guru, pahlawan pendidikan sejati!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun