Mohon tunggu...
Fatkur Roji
Fatkur Roji Mohon Tunggu... profesional -

Belum begitu produktif dalam menulis, masih kalah dengan sikap konsumtif dalam melahap tulisan-tulisan di kompasiana.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Penjara Sakral dan Rumah 'Tidak Sehat'

24 Februari 2010   13:02 Diperbarui: 26 Juni 2015   17:45 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Tatkala setiap orang kebingungan tak tahu akan kemanakah mereka akan dibawa ketika kondisi tubuh sudah tidak normal lagi. Rasa bimbang akan kondisi tubuh berharap untuk kembali seperti semula. Padahal semua tidak suka akan tinggal didalamnya, tinggal didalam sebuah bangunan berisikan ruang-ruang yang beraromakan obat dan berbagai bahan kimia.

Rumah sakit, rumah yang sudah 'tidak sehat' lagi. Rumah yang jauh berbeda dengan rumah-rumah lainya. Rumah yang berisikan puluhan bahkan ratusan kamar. Terdapat suatu kamar yang setiap orang ketika singgah sebentar ataupun lama ke rumah ini, tak mau untuk mampir ke kamar ini. Kamar yang dipenuhi orang-orang tak bernyawa alias kamar jenazah.

Oleh karena rumah ini sudah tidak sehat lagi, aktifitas di dalamnya juga menjadi tidak sehat. Terjadi monopoli harga sehingga menjadi dua kali lipat dari harga-harga diluar rumah ini. Akan tetapi KPPU dan YLKI tak bisa berbuat apa-apa, mereka tak bisa menindak pelaku usaha dan melindungi konsumen. Warung makan dan asongan memberikan harga yang tidak bersahabat, harga-harganya sudah tidak sehat lagi.

Setelah bernegosiasi dengan dokter, akhirnya kami pun diperbolehkan untuk mengakhiri masuknya tetesan cairan infus yang mengalir lewat selang bening ke dalam tangan sang tulang punggung keluarga kami.

Selanjutnya tinggal berurusan dengan 'administrasi' beserta antek-anteknya yang cukup melelahkan dan menjadi penghambat untuk segera angkat kaki dari ruangan sempit ini.

Itulah gambaran dari rumah yang kami tinggali 4 hari 3 malam. Rumah yang tak membuat kami betah. Malam ini kami tak lagi bermalam dalam penjara sakral yang penuh rasa ingin sembuh, penjara yang selalu bertambah biaya tiap malamnya, penjara yang dipenuhi dengan penderitaan, penjara yang selalu dijaga oleh makhluk-makhluk berpakaian serba putih, Mungkin hanya mereka yang menikmati penjara ini, semoga saja mereka tak bersenang-senang diatas penderitaan orang lain.

Cukup sudah bersamamu, kami tak akan merindukanmu.
Wahai rumah tidak sehat..
Wahai penjara penuh derita..
Terima kasih atas do'a-do'a adik, kerabat, sanak saudara, teman, kawan, sahabat, guru dan orang yang khos bagiku.. Kalian jangan sekali-kali ingin mencicipi bermalam didalamnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun