Tantangan menjadi guru dan pendidik di daerah pedesaan adalah minimya sarana dan prasarana yang ada disekolah. Apalagi bila sekolah itu bukan negeri. Disamping itu sumber daya manusia yang masih minim berpengaruh pada perekrutan tenaga guru untuk mengajar. Inilah yang dialami penulis, dengan latar belakang pendidikan Madrasah Aliyah (MA) yang lulus pada tahun 1998 langsung di minta untuk mengajar di Madrasah Ibtidaiyah (MI). Permintaan itu akhirnya penulis terima, dengan dasar karena merupakan alumni dan ingin memajukan pendidikan di daerah sendiri. Secara kualifikasi akademik mungkin tidak pas kalau lulusan Madrasah Aliyah mengajar di Madrasah Ibtidaiyah. Apalagi pelajaran yang diberikan adalah Matematika. Mulanya penulis ragu akan kemampuan diri, tetapi dalam hati berkeyakinan kalau mau belajar pasti bisa.
Dengan kemampuan yang sangat minim, penulis memberanikan diri untuk mengajar matematika dengan berbekal pengalaman dari guru-gurunya dahulu dan dari teman-teman guru yang selalu memberikan masukan dan berbagi pengalaman dalam hal strategi pembelajaran dan penguasaan kelas. Dari tahun ke tahun penulis banyak memperoleh pengalaman di lapangan tentang pembelajaran matematika. Dari pegalaman itu dapat mengevaluasi diri sejauh mana efektivitas strategi yang sudah diterapkan di kelas. Penulis berusaha membaca buku-buku tentang pendidikan matematika, dan tidak malu untuk bertanya kepada teman guru yang lebih senior. Diantara teman-teman itu ada yang menyarankan untuk mencari bahan-bahan ajar lebih mudah kalau mencari di internet. Terasa asing bagi saya istilah internet, karena waktu itu belum bisa komputer. Karena terdorong ingin lebih menambah ilmu dan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, akhirnya belajar komputer dan internet.
Ternyata benar apa yang dikatakan teman, penulis semakin bersemangat mencari bahan-bahan ajar dan modul-modul pembelajaran di internet. Dari modul-modul tersebut banyak ilmu baru tentang pembelajaran matematika. Dan dari bacaan itu banyak mempengaruhi penulis untuk mengadakan perubahan dalam pembelajaran matematika. Perubahan itu sudah mulai menampakkan hasilnya. Anak-anak lebih senang dan bersemangat dalam belajar. Dan hasil nilai UN lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya.
Salah satu website yang menjadi rujukan penulis adalah webnya PPPPTK Matematika Yogyakarta. Kontennya sangat membantu penulis dalam mengembangkan dan meningkatkan kompetensi sebagai guru matematika. Ini merupakan usaha yang sangat tepat dalam meningkatkan mutu pendidik dan pendidikan dengan memanfaatkan kemajuan IT.
Dari pengalaman ini, semakin memantapkan keyakinan bahwa kalau kita mau, maka akan terbentang jalan untuk menggapai keinginan itu. Untuk itu guru seharusnya memanfaatkan fasilitas dan media internet utuk mengembangkan kompetensinya. Tidak ada kata terlambat untuk memulai belajar. Apalagi sekarang makin banyak web yang menyajikan materi, modul, interaktif quis dan aplikasi-aplikasi pembejaran matematika.
Salah satu trobosan penting dari PPPPTK Matematika adalah diadakannya Diklat Online Matematika. Dengan adanya Diklat ini akan lebih banyak guru yang terjaring karena tidak dibatasi ruang. Tentunya program ini sangat dinanti-nantikan oleh semua guru yang ingin meningkatkan kompetensinya. Semakin banyak guru yang ikut diklat ini akan meningkat kompetensinya, sehingga kualitas pembelajaran lebih meningkat dan hasil belajar siswa juga berkualitas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H