Saat ini, kita berada di revolusi industri 4.0 (RI 4.0) yang ciri-cirinya adalah
1. Serba digital
2. Serba jaringan
3. Serba otomatisaai
RI 4.0 ini ditandai dengan perkembangan yang sangat pesat dari teknologi informasi dan komunikasi. Kita tahu semua serba menggunakan hp dalam aktivitas keseharian. Belanja pakai hp, mau cari ojek pakai hp, mengisi perut pakai hp, dan belajar pun pakai hp. Jadi bagi guru, hp jangan "dimusuhi". Jadikan dia sahabat, jadikan dia media untuk pembelajaran. Lo nanti disalahgunakan oleh siswa? Justru itu guru bisa melakukan edukasi ketika ada salah penggunaan.
Jadi jangan dijadikan alasan penyalahgunaan hp untuk melarang penggunaan hp di sekolah. Lantas bila hp di larang digunakan di sekolah apa di rumah dijamin tidak ada penyalahpenggunaan hp? Tetap saja ada. Lo itu kan tanggung jawab orang tuanya? Tidak begitu. Pendidikan itu tidak mengenal batas ruang dan waktu. Kita guru berkewajiban menjaga akhlak dan perilaku siswa temasuk edukasi pemanfaatan hp yang benar. Riilnya edukasi seperti apa sih?
1. Ketika ada penyalahgunaan, lakukan pembinaan
2. Lakukan pembelajaran dengan memanfaatkan hp
Guru bahasa indonesia misalnya gunakan apk KBBI, guru bahasa inggris, manfaatkan apk kamus, gunakan internet untuk mengeksplor materi. Gunakan emodul, dan banyak lainnya. Dengan begitu anak tahu dan terampil memanfaatkan hp untuk pembelajaran, tidak sekedar buka facebook, tidak sekedar buka WA. Bukannya itu edukasi namamya.Â
Bila siswa dilarang bawa hp, lantas siapa yang melakukan edukasi itu semua? Itu kan tanggung jawab orang tua, bukan tanggung jawab guru. Bukan begitu, kita guru punya kewajiban. Bila diserahkan ke orang tua, orang tua gak tahu atau tidak punya waktu bagaimana melakukannya. Dengan edukasi pemanfaatan hp, berarti membantu orang tua juga, bukankah itu pekerjaan mulia?
Lagian, ke depan SBMPTN, tesnya menggunakan android. Bila siswa tidak terampil menggunakan hp untuk pembelajaran, tidak terampil menggunakan hp dalam CBT maka ketika ujian SBMPTN dia akan gagap.
Teknologi (termasuk hp) tidak bisa dibendung, tidak bisa dilarang. Yang harus kita lakukan adalah memanfaatkan, mengendalikan dan jadikan "sahabat", jangan "dimusuhi". Jangan hanya lihat sisi negatifnya, lihat juga sisi positifnya yang jauh lebih banyak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H