Mohon tunggu...
Fatkhurrohman
Fatkhurrohman Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Saya suka membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kecanduan Internet : Ancaman Tersembunyi di Kehidupan Sehari-hari

5 Juli 2024   06:31 Diperbarui: 5 Juli 2024   06:31 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Internet semakin penting bagi kehidupan manusia di era modern. Internet memfasilitasi berbagai upaya manusia. Manusia memperoleh keuntungan dari internet karena menawarkan keuntungan antara lain akses informasi yang cepat, kemudahan dalam berkomunikasi bahkan dalam jarak yang jauh, dan hiburan yang beragam. Namun ternyata internet juga mempunyai kekurangan selain kelebihan yang telah disebutkan sebelumnya. Pengguna harus mewaspadai dampak buruk internet untuk mencegah dampak negatif tersebut. Pengguna yang menjadi kecanduan internet merupakan salah satu kelemahan internet.

Kondisi kecanduan internet cukup meluas di masyarakat. Seseorang dengan kecanduan internet adalah orang yang sangat bergantung pada internet dan hampir tidak pernah meninggalkannya, mengabaikan kehidupan offline. Beberapa orang yang menderita kecanduan internet bahkan melaporkan menghabiskan lebih dari 38 jam seminggu di internet, mencurahkan waktu yang dapat digunakan untuk belajar, bekerja, berolahraga, atau bahkan menghabiskan komunikasi tatap muka dan interaksi dengan orang lain.

Para ilmuwan masih mendebatkan mengenai apakah kecanduan internet merupakan masalah psikologis atau hanya merupakan salah satu gejalanya. Psikiater mulai menyadari bahwa kecanduan internet menjadi masalah penting yang memerlukan perhatian cermat. Mengingat terdapat penelitian menunjukkan bahwa penggunaan internet yang berlebihan bisa mencapai tiga setengah jam setiap hari,

Kecanduan terhadap internet pastinya disebabkan adanya beberapa hal yang mempengaruhi. Beberapa hal yang dapat memengaruhi sesorang menjadi kecanduan internet antara lain :

  • Kurangnya Dukungan Emosional. Seseorang yang tidak mempunyai dukungan emosional atau tidak mempunyai motivasi untuk hidup, pasti akan cepat putus asa dalam usahanya. Seseorang tersebut cenderung akan senang beraktivitas di dunia lain atau di dunia internet karena ia merasa telah gagal beraktivitas di dunia nyata.
  • Keinginan dan Ekspresi yang Terpendam. Apabila ekspektasi seseorang tidak sesuai dengan realita yang ia hadapi saat ini, tentunya akan menyebabkan kekecewaan seseorang tersebut. Dengan begitu seseorang yang kecewa terhadap realitanya akan mengekspresikan atau melampiaskan ekspektasinya melalui dunia internet.
  • Ruang Obrolan yang Tersedia. Di dalam internet seseorang akan dengan mudah berkomunikasi walaupun dengan jarak jauh. Di dalam internet juga terdapat komunitas-komunitas yang dapat mengumpulkan seseorang dengan kesukaan atau hobi yang sama dalam satu forum. Sehingga internet akan membuat nyaman penggunanya berkomunikasi di internet sehingga ia akan lebih banyak menghabiskan waktunya berinteraksi di internet daripada berinteraksi langsung dengan orang lain yang ada di sekitarnya.
  • Menghilangnya Rasa Cemas dan Tertekan. Seseorang yang sedang mengalami kecemasan atau tertekan seringkali menggunakan internet sebagai hiburan untuk menghilangkannya, karena di dalam internet menyediakan berbagai macam hiburan.
  • Tersedianya Internet di Warung dan Likuiditas Keuangan Remaja. Dengan banyaknya warung internet hiburan yang ada di internet akan mudah diakses, terutama para remaja yang sering pergi ke warung internet untuk bermain game online dan tak jarang remaja tersebut menghabiskan uangnya demi game online.
  • Pengaruh Budaya Lain. Internet menyediakan informasi dari seluruh dunia, termasuk juga budaya-budaya dari luar yang mungkin membuat kita tertarik dengan budaya tersebut seperti budaya Korea yang saat ini sedang banyak diperbincangkan oleh Masyarakat Indonesia. Sehingga Masyarakat menjadi sering mengakses internet hanya demi menonton dan mencari tau lebih banyak tentang budaya tersebut yang secara tidak langsung membuatnya kecanduan internet.
  • Pengaruh Teman Sebaya. Seseorang yang sering menggunakan internet tak jarang membagikan pengalaman keasyikannya kepada orang lain yang bisa saja membuat seseorang yang ia ceritakan pengalaman keseruannya di internet akan tertarik menggunakan internet, bahkan membuatnya menggunakan internet secara berlebihan.
  • Konsep Negatif Urbanisasi dan Kecenderungan Godaan. Urbanisasi secara tidak langsung akan membuat seseorang mengikuti budaya yang ada di tempat baru, dimana orang yang dari desa akan mengikuti kebiasaan orang kota, termasuk penggunaan internet. Apabila seseorang tidak bisa menahan godaan dari internet orang tersebut akan menjadi kecanduan terhadap internet.

Selain penyebab kecanduan internet, seseorang yang sudah mulai mengalami kecanduan terhadap internet, akan memiliki gejala-gejala yang mengubah kebiasaan hidupnya. Gejala-gejala tersebut antara lain :

  • Duduk Berjam-jam Didepan Komputer/gawai
  • Rasa Cemas Karena Konesksi Terputus
  • Berkurangnya Minat Belajar dan Komunikasi Sosial
  • Mengabaikan Masalah
  • Gangguan Tidur
  • Sering Melarikan Diri dari Masalah dam Tekanan Hidup
  • Mengabaikan Hobi
  • Introversi
  • Membatasi Fokus Percakapan Internet

Fenomena kecanduan internet telah menjadi salah satu fokus dalam penelitian, sehingga menciptakan teori-teori dari para ahli mengenai fenomena kecanduan internet ini. Teori-teori tersebut antara lain:

  • Teori sikap perilaku. Menurut perspektif Skinner, gagasan tentang perilaku adiktif di Internet menyatakan bahwa orang-orang terlibat dalam serangkaian tindakan dalam upaya untuk menerima penguatan dan penghargaan. Hal ini berlaku untuk semua bentuk kecanduan, termasuk kecanduan internet, serta kenyamanan dan kenikmatan psikologis yang diperoleh orang dari jaringan selain kemudahan penggunaannya sebagai cara untuk melarikan diri dari kenyataan, semua berupaya agar tindakan mereka diperkuat.
  • Teori interpretasi kognitif. Para pendukung teori ini berpendapat bahwa perilaku abnormal dihasilkan dari persepsi individu terhadap suatu stimulus, bukan stimulus itu sendiri. Memahami model kognitif perilaku menyimpang lebih rumit daripada memahami teori stimulus sebagai reaksi terhadap perilaku menyimpang karena pendekatan kognitif menekankan peran proses kognitif sebagai pengaruh, termasuk memori, perhatian, keengganan, dan pemecahan masalah. Selain itu, variabel perilaku yang signifikan dapat menjadi pemicu perilaku tidak teratur.
  • Teori kecenderungan psikodinamik kecanduan internet. Gagasan ini menyoroti bahwa kecanduan internet berdasarkan pada pengalaman menggunakan internet sebagai pengganti langsung untuk memenuhi keinginan dan memberikan pelarian dari ketidakpuasan.
  • Teori tren medis. Penjelasan medis tentang kecanduan didasarkan pada gagasan bahwa perilaku seseorang dikendalikan oleh berbagai faktor genetik, perubahan fungsi otak dan neurotransmitter, serta kelainan kromosom yang terkait dengan hormon dan bahan kimia yang diperlukan untuk mengontrol aktivitas otak dan sistem saraf.
  • Teori Sikap Sosiokultural tentang Kecanduan Internet. Menurut gagasan ini, terdapat perbedaan kecanduan internet berdasarkan faktor-faktor antara lain usia, jenis kelamin, serta status sosial dan ekonomi. Mayoritas pecandu internet, misalnya, sudah menikah, sedang menjalin hubungan. Orang-orang dari kelompok sosial ekonomi dan sosial atas dan menengah juga terbukti lebih terpikat dibandingkan mereka yang berasal dari kelas lain.

Pengalaman manusia modern sangat dipengaruhi oleh internet. Ada beberapa kemudahan yang tersedia di internet yang mungkin bisa kita manfaatkan untuk memudahkan pekerjaan kita. Selain itu, internet dapat dimanfaatkan untuk rekreasi dan komunikasi jarak jauh. Namun ternyata internet juga mempunyai kelemahan, salah satunya adalah kecanduan internet itu sendiri, meskipun banyak kemudahan yang diberikannya.

Seseorang dengan kecanduan internet adalah orang yang sangat bergantung pada internet dan hampir tidak pernah meninggalkannya serta mengabaikan kehidupan aslinya. Ada banyak alasan berbeda mengapa seseorang bisa menjadi kecanduan internet, mulai dari faktor pribadi hingga pengaruh eksternal. Oleh karena itu, masyarakat harus menyadari kebiasaan penggunaan internet mereka dan mengambil tindakan yang diperlukan untuk mengendalikannya. Untuk mencegah apa yang disebut kecanduan internet, kita harus menjaga keseimbangan antara aktivitas di internet dan di kehidupan nyata.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun