Mohon tunggu...
Fatkhul Stevanie
Fatkhul Stevanie Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Sejarah Kesehatan Masyarakat Sebagai Bidang Ilmu Multidisplin

8 September 2024   22:18 Diperbarui: 8 September 2024   22:21 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

SEJARAH KESEHATAN MASYARAKAT SEBAGAI BIDANG ILMU MULTIDISIPLIN

FATKHUL STEVANIE/191241173

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS AIRLANGGA

Ilmu kesehatan masyarakat dikemukakan oleh Edwin Chadwick sebagai pelopor yang paling dikenal dalam gerakan reformasi sanitasi. Pada awal abad ke- 20 Winslow (1920) melanjutkan dan mengemukakan ilmu kesehatan masyarakat yang sangat rinci dengan membuat batasan kesehatan masyarakat yang masih relevan sampai sekarang. Ilmu kesehatan masyarakat (Public health) adalah ilmu dan seni dalam mencegah penyakit, memperpanjang hidup, dan meningkatkan kesehatan melalui usaha pengorganisasian masyarakat untuk menjamin setiap orang terpenuhi kebutuhan hidup yang layak. Dalam penerapannya di lapangan, selain sebagai suatu ilmu, juga membutuhkan penerapan sebagai suatu seni (science and art).

Definisi kesehatan masyarakat merupakan terjemahan dari definisi Public Health dari WHO. Sebagai ilmu, kesehatan masyarakat ditulis sebagai Ilmu Kesehatan Masyarakat. Sebaliknya, sebagai suatu program, cukup disebut dengan istilah "Kesehatan Masyarakat". Sebagai ilmu multidisipliner, dapat dikatakan sebagai "relative social sciences" apabila dilihat dari sistematika materi pokok bahasannya (Ryadi, 2016).

Sejarah panjang perkembangan ilmu kesehatan masyarakat sudah mulai muncul jauh sebelum berkembangnya ilmu pengetahuan modern. Perkembangan kesehatan masyarakat terdiri atas 2 fase, yakni fase sebelum dan setelah ilmu pengetahuan. Fase sebelum ilmu pengetahuan (Pre Scientific Period) meliputi zaman Romawi, Yunani dan Pertengahan. Adapun, fase setelah ilmu pengetahuan (Scientific Period) berada pada abad 18-19. 

Sejarah perkembangan kesehatan masyarakat di Indonesia dimulai sebelum kemerdekaan (abad ke 16) dengan dilakukannya pemberantasan malaria oleh pemerintah Belanda. Tahun 1807 dilakukan pelatihan dukun bayi untuk pertolongan persalinan dalam rangka menurunkan kematian bayi. Tahun 1888 didirikan Laboratorium Kedokteran di Bandung dan tahun 1913 didirikan sekolah kedokteran yang kedua di Surabaya dengan nama Nederland Indische Arsten School. Tahun 1922 dilakukan pemberantasan wabah pes dan lepra, 1927 wabah kolera, dan 1948 wabah cacar, dengan penyemprotan massal dan penyuluhan kesehatan (propaganda kesehatan). Tahun 1925 perbaikan sanitasi mulai dilakukan dalam rangka menurunkan angka kesakitan dan kematian. Tahun 1941 dilakukan vaksinasi massal untuk pemberantasan penyakit kolera dan cacar. Pada tahun 1927 STOVIA berubah menjadi Sekolah Kedokteran, hingga akhirnya menjadi Fakultas Kedokteran di Universitas Indonesia sekitar tahun 1947 (Hidayat, dkk., 2020).

Setelah kemerdekaan, selama periode revolusi fisik tahun 1948-1949 penanganan kesehatan masyarakat di Indonesia dikatakan berhenti sama sekali. Seluruh kegiatan bangsa Indonesia hanya diarahkan untuk menghadapi kembalinya invasi bangsa Belanda. Dari kegiatan-kegiatan kesehatan masyarakat tersebut muncullah istilah "Kader Kesehatan" sebagai tenaga inti dari pelayanan kesehatan yang bermotto "dari, oleh, dan untuk masyarakat". Pada tahun 1968 dalam Rapat Kerja Kesehatan Nasional, akhirnya dicetuskan pembentukan Pusat Pelayanan Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) yang dikembangkan oleh pemerintah Departemen Kesehatan. 

Pada mulanya kesehatan masyarakat hanya mencakup pada disiplin keilmuan yaitu ilmu bio-medis (medical biologi) dan ilmu sosial (sosial sciences). Kemudian, melalui perkembangan ilmu pengetahuan, kesehatan masyarakat berkembang menjadi ilmu multidisiplin. Cakupan ilmunya meliputi ilmu kedokteran, biologi, kimia, fisika, lingkungan, sosiologi, dan disiplin ilmu terkait lainnya. Pilar utama ilmu kesehatan masyarakat antara lain:

1. Epidemiologi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun