Mohon tunggu...
Fatiya Rida
Fatiya Rida Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Seseorang yang memiliki minat dalam menulis dan membaca buku.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Ideologi Nasakom: Tak Cukup untuk Menggantikan Pancasila

19 Oktober 2024   09:00 Diperbarui: 21 Oktober 2024   11:11 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS



Setiap tanggal 1 Oktober diperingati oleh Hari Kesaktian Pancasila yang erat kaitannya dengan Gerakan 30 September (G30S/PKI) yaitu upaya dari golongan komunis untuk mengubah ideologi Pancasila sebagai dasar negara menjadi ideologi komunis dan juga sekaligus menjadi momen penting untuk menerapkan nilai-nilai Pancasila yang terkandung dalam ideologi Pancasila.

 Hari tersebut dimaknai untuk mengenang sejarah pahlawan revolusioner yang terbunuh dalam upaya kudeta serta bentuk pemberontakan dari beberapa pihak, tepatnya pada tanggal 30 September 1965. Usaha pemberontakan yang dilakukan oleh Partai Komunis Indonesia (PKI) ini didorong oleh beberapa faktor, salah satunya yaitu berkembangnya Ideologi NASAKOM (Nasionalisme, Agama, dan Komunisme) yang diusung oleh Presiden Soekarno sejak lama dengan kekuatan utama terpusat pada golongan komunis.

Gagasan tentang hal tersebut kabarnya telah rencanakan sejak tahun 1926, Ir. Soekarno mencetuskan ide untuk  NASAKOM sebagai ideologi bangsa karena dianggap dapat menyatukan tiga pilar aliran politik yang berpengaruh pada pasca kemerdekaan sebagai pergerakan nasional yaitu Nasionalis, Agama, dan Komunis. Hingga tepatnya pada masa transisi dari demokrasi parlementer menjadi demokrasi terpimpin. Bertolak belakang dengan prinsipnya, Konsep Demokrasi Terpimpin dan Ideologi NASAKOM ditentang keras oleh Drs. Muhammad Hatta ditunjukkan dengan mengundurkan dirinya dari kedudukan sebagai wakil presiden. Hal itu membuat pergerakan Ideologi NASAKOM di Indonesia semakin kuat, Soekarno berkata pada penyampaian pidatonya “Orang yang setuju dengan Pancasila maka ia juga harus setuju dengan NASAKOM, dan barangsiapa yang menolak NASAKOM maka ia juga menolak Pancasila”. 

Puncaknya terjadi saat kepemimpinan terpusat, Soekarno merupakan Kepala Negara, Kepala Pemerintahan, sekaligus Kepala Staf Angkatan Darat sehingga seluruh keputusan strategis berada di tangannya. Namun, sayangnya ideologi NASAKOM ini mendapat penolakan keras oleh seluruh masyarakat hingga TNI-AD, banyak kontroversi terjadi karena menganggap konsep agama dan nasionalis yang seharusnya tidak disejajarkan dengan ideologi komunis. Hingga pemberontakan G30S/PKI terjadi dan semakin berkurangnya kepercayaan masyarakat terhadap penggunaan Ideologi NASAKOM dan golongan komunis.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun