Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Mengawali tulisan saya kali ini, saya ingin mengucapkan maaf yg sebesar-besarnya kepada writers, commentators, dan viewers kompasiana semuanyaaa (ala Fatin :D). Harus saya akui bahwa saya bukanlah seorang yang ahli dalam bidang tulis-menulis, saya bukan jurnalis dan tidak ahli dalam menganalisis. Ini bukan dari kerendahan hati tapi memang nyadar diri. Cuma ketika muncul virus fatinon yang mengiringi lahirnya calon bintang besar di belantika musik Indonesia dan mungkin dunia (aamiin), saya merasa kurang puas hanya berdiam diri menikmati karya-karyanya tanpa memberikan kontribusi apa-apa. Apalagi karya-karyanya sebagian besar saya dapatkan secara gratis, maklum CD album kompilasi x-factor Indonesia dan album kompilasi religi aja belum sempat beli dan RBT AMS pun sudah habis bulanannya tanpa saya perpanjang karena sesuatu hal (mungkin nanti bakal ganti KekasihMu)
So, biarlah tulisan-tulisan yang tak berbobot dari saya di Kompasiana ini mudah-mudahan bisa dianggap sebagai bentuk kontribusi saya sebagai Fatin Lover atau Fatinistic. Mungkin tulisan ini tidak bernilai apa-apa bagi Fatin dan Fatinistic, tapi setidaknya keberanian saya ini berharga untuk dicontoh buat fatinistic yang masih malu-malu membuat tulisan di kompasiana ini, terlebih saat ini writers tentang Fatin dan Fatinistic sedang menurun. Padahal dari pengamatan saya di twitter, ternyata banyak juga teman twitter fatinistic yang bolak-balik di kompasiana ini yang cuma berstatus sebagai viewers. Jangankan untuk beralih jadi writer, untuk berkomentar saja mereka belum cukup berani. Alih-alih untuk jadi komentator, untuk mendaftar jadi kompasianers aja masih segan, nah lhoo ;-)
Saya menulis artikel ini bukan karena saya resah dengan penurunan tulisan-tulisan tentang Fatin dan Fatinistic di kompasiana ini, karena nyatanya fatinistic semakin banyak dan meningkat dari hari ke hari. Cuma alangkah lebih baiknya ketika fatinistic semakin meningkat, semakin meningkat pula tulisan-tulisan tentang fatin dan fatinistic, agar rasa keingintahuan dan dahaga kerinduan mereka terpenuhi dan terpuaskan.
Dan di artikel ini saya ingin mengajak kepada fatinistic yang melihat tulisan ini, baik yg sudah terdaftar sebagai kompasianer atau yg masih ngintip-ngintip untuk terus mensupport Fatin dan Fatinistic, khususnya dalam bidang tulisan dan pemberitaan. Biarkan orang-orang bilang "PENCITRAAN" asal itu tidak keluar dari jalur kebenaran, hal itu sah-sah saja kok. Omongan pembohongan dan pembodohan publik juga tidak perlu dihiraukan, karena insya Allah saat ini publik atau masyarakat sudah cukup pintar dan mengerti serta bisa memilih dan memilah mana yang benar dan mana yang cuma isapan jempol belaka.
Walhasil,,, Yukk kita tingkatkan lagi tulisan-tulisan tentang idola kita jangan lupa support fatinistic agar tetap menjaga kekompakannya. Khusus untuk fatinistic di Twitter, sering-seringlah bikin hashtag dgn dibubuhi kata Fatin/Fatinistic/AMS/KekasihMu yang walaupun tidak sampai tembus TTI atau TTWW, setidaknya memudahkan untuk saling terhubung dengan sesama fatinistic yg bukan follower.
Dah cukup segitu aja artikel ini, cuappe banged pake D nulisnya, terlebih diketik dengan memakai HP yg udah termakan usia,,, :D
Salam Foyyah semuanyaaaa *ting
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.
By: @fatinistic_212
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H