Melalui mahakaryanya Beyond Nature and Culture, Philippe Descola mendekonstruksi gagasan alam universal.
Secara filosofis, konsep alam universal atau universalisme hadir melalui alur fikir beberapa filsuf Yunani Klasik seperti Socrates dan Aristoteles. Aristoteles, dalam suatu karyanya Nicomachean Ethics secara detail menguraikan suatu argumentasi yang mendukung keberadaan ketertiban moral yang bersifat alamiah. Secara sederhana dapat dipahami bahwa konsep tersebut mengasumsikan adanya keberadaan suatu nilai moral yang bersifat universal. Namun, menurut Descola dalam salah satu jurnalnya, ia berargumen bahwa gagasan seperti "alam" atau "budaya" tidak menunjukkan realitas universal, tetapi ada cara-cara tertentu  yang membentuk beberapa wilayah ontologis dalam susunan benda-benda di dunia ini.
Siapakah Philippe Descola?
Philippe Descola adalah seorang ahli antropologi dari Perancis, sekarang menjadi seorang Profesor di kampus prestisius bernama Collge de France, dimana ia menjabat sebagai ketua antropologi alam.
Pada 1983, ia menyelesaikan gelar PhD dibawah bimbingan Claude Lvi-Strauss, ahli antropologi Perancis yang merupakan Bapak Strukturalisme. Pada tahun 2001, Philippe menjabat sebagai ketua antropologi alam di Collge de France, Paris.
Karya-karyanya meliputi the society of nature (1986), dimana ia mendeskripsikan ekologi penduduk hutan Achuar yang melakukan pertanian, perburuan, dan mengumpulkan hasil-hasil hutan. Â The spears of twilight (1993), adalah laporan pribadi tentang pengalamannya selama tinggal bersama Achuar. Pada 1996, kumpulan buku Nature and Society, menghimpun sumbangan pemikiran-pemikiran dan penyelidikan tentang alam sebagai sebuah jaringan sosialisasi yang menghubungkan manusia dengan objek non-manusia. Dan mahakaryanya, Beyond Nature and Culture (2005), dimana ia menjalankan sebuah dekonstruksi nyata pada konsep "alam" dan mengembangkan pendekatan komparatif pada cara-cara mensosialisasikan alam.
Dekonstruksi gagasan tentang alam
Naturalisme: sebuah kosmologi Barat
Dalam Beyond nature and culture, Descola menunjukkan bahwa pertentangan antara alam/ budaya tidaklah universal, tetapi Eurosentris. Gagasan tentang sebuah alam yang unik dan universal, adalah konsep kosmologi Barat yang dihasilkan dari perkembangan sejarah khusus dari campuran pengaruh-pengaruh:
- Filsafat Yunani: yang dimulai dengan pengelompokan binatang-binatang oleh Aristoteles ke dalam sebuah tabel berdasarkan beberapa kriteria seperti tubuh, sayap, kaki, sirip. Ia mengenalkan konsep alam sebagai kumpulan makhluk yang membentuk suatu tatanan dan tunduk pada hukum.
- Agama Kristen: yang menjelaskan kelebihan manusia dalam hubungannya dengan dunia fisik. Manusia mempunyai asal-usul supernatural ilahiah. Mereka adalah makhluk tunggal yang lebih tinggi dari tumbuhan dan hewan. Tuhan memberi manusia tugas untuk mengatur dan memerintah di bumi.
- Renaissans: penemuan gambar perspektif yang membantu untuk merancang pemandangan dari luar telah menciptakan jarak antara manusia dengan dunia, memungkinkannya untuk menghasilkan alam dan benda-benda sebagai objek otonom.
- Revolusi sains pada abad ke-17: eksperimen-eksperimen ilmiah dan pemodelan matematika mendukung gagasan alam mekanik. Mekanik ini bertindak sebagai seluruh sistem dimana perilaku setiap elemen dapat dijelaskan oleh hukum.