Perilaku Mencontek Pada Siswa Sekolah Dasar
    Pendidikan adalah kebutuhan bagi setiap individu untuk dapat menjalankan kehidupan di dunia ini agar menjadi lebih baik. Pendidikan di sekolah sebagai lembaga pendidikan formal memiliki peran penting untuk mewujudkan individu yang lebih berkualitas dalam kehidupan, dan untuk mempersiapkannya sebagai sumber daya manusia yang berkualitas unggul. Berbagai temuan di sekolah ditemukan masih banyak peserta didik yang masih belum bisa mengendalikan diri dengan baik. Peserta didik masih sering melakukan berbagai tindakan yang keliru di lingkungan sekolah. Seperti halnya berkelahi, membolos pada jam pelajaran, mengganggu teman, mencontek ketika ujian, dan lain sebagainya.
    Mencontek adalah salah satu fenomena pendidikan yang sering dan bahkan selalu muncul menyertai aktivitas proses belajar mengajar sehari-hari akan tetapi jarang mendapat perhatian dan pembahasan dalam wacana pendidikan di Indonesia. Kurangnya pembahasan mengenai mencontek karena ada yang beranggapan bahwa persoalan tersebut sebagai sesuatu yang bersifat sepele, padahal masalah mencontek yang sesungguhnya adalah sesuatu yang sangat mendasar, dan dari kebiasaan mencontek itu pula dapat membentuk pribadi peserta didik menjadi pribadi yang kurang baik.
    Kurangnya kepercayaan diri dapat menyebabkan kecenderungan peserta didik mencontek akan semakin tinggi dan selanjutnya perilaku mencontek tersebut menjadi suatu adat atau  kebiasaan, peserta didik akan senang menggantungkan pencapaian hasil belajarnya pada orang lain atau sarana tertentu dan bukan yakin pada kemampuan dirinya sendiri. Selain dari kurangnya rasa kepercayaan diri peserta didik yang dapat membuat budaya menyontek menjadi kuat, maka dengan menguatnya budaya menyontek tersebut akan merusak karakter peserta didik. Pada proses tersebut nilai-nilai karakter seperti kejujuran dan tanggung jawab hilang karena lebih mementingkan hasil akhir.
    Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan seseorang melakukan perilaku mencontek diantaranya yaitu :
1. Adanya tekanan untuk mendapatkan nilai yang tinggi
    Pada hakikatnya setiap peserta didik memiliki keinginan yang sama, yaitu untuk mendapatkan nilai yang baik (tinggi). Keinginan tersebut terkadang membuat peserta didik menghalalkan segala cara. Termasuk dengan cara mencontek.
2. Keinginan untuk menghindari kegagalan
    Ketakutan mendapatkan kegagalan di sekolah merupakan suatu hal yang sering dialami oleh peserta didik. Kegagalan yang muncul misalnya (takut tidak mendapat peringkat, takut tidak naik kelas, takut mengikuti ulangan susulan) kegagalan kegagalan tersebut memicu terjadinya perilaku mencontek.
3. Adanya persepsi bahwa sekolah melakukan hal yang tidak adil
    Sekolah dianggap hanya memberikan akses kepada peserta didik-peserta didik yang cerdas dalam berprestasi saja sehingga peserta didik yang memiliki kemampua standar atau menengah merasa tidak diperhatikan dan dilayani dengan baik.