Gusti panciku bolong. Padahal itu satu-satunya panci yang kupunya. Jadi, aku tidak bisa membuangnya
Gusti, masakanku tak pernah lagi matang. Api untuk menanak pun akan memudar, tapi panci itu bagian diriku. Aku tak bisa membuang.
Gusti, padahal yang dapat menyambung hidupku masakan dalam panci, tapi mengapa aku terikat panci bolong?Â
Aku sudah pernah mencoba membawanya ke reparasi, tapi dia hanya sibuk mengelus, melihat sana-sini, atau mengomentari "beli baru lah wak"
Alamak Gusti, padahal sudah kubilang itu bagian dari diriku. Tanpa panci aku mati.
Namun, itu berbeda kalau gustiku berkenan mengganti.
Jadi Gusti boleh aku minta ganti?
Itu panci sudah bolong sana-sini
Kalau memang tidak bisa, bolehkah ngebon? Aku kucoba perbaiki lagi.
08/05/2024