Televisi merupakan media sosial yang dapat memberikan berbagai informasi kepada masyarakat, seperti informasi mengenai pendidikan, politik, perdagangan, perekomian, kriminalitas dll. Selain itu televisi juga menyajikana berbagai macam hiburan, seperti sinetron, informasi selebriti, film kanak-kanak, dll.
Dalam hal ini televisi memiliki pengaruh yang besar dalam kaitannya dalam kehidupan masyarakat. Disamping sisi positifnya televisi juga memberikan dampak negatif terutama bagi kalangan remaja dan kanak-kanak, seperti adanya praktik kriminalitas dan seks yang ditayangkan di televisi banyak ditiru oleh remaja saat ini, yang pada akhirnya mengakibatkan pembunuhan, kekerasan, pemerkosaan, dll.
Selain itu berlama-lama di depan televisi juga menyita banyak waktu, sehingga mengesampingkan tugas-tugas yang seharusnya dilakukan. Terutama bagi kalangan kanak-kanak yang seharusnya menggunakan waktunya untuk belajar, mengerjakan tugas sekolah, dan istirahat dengan cukup, dapat terganggu dengan adanya televisi. Waktu tidur malampun jadi sedikit karena mereka selalu tidur kemalaman, akibatnya ketika pagi mereka bangun kesiangan, berangkat sekolah kesiangan, dan ketika sampai disekolah masih dalam keadaan mengantuk, akibatnya mereka tidak dapat menerima pelajaran disekolah dengan baik. Selain hal itu ketika hari libur (minggu) mereka seharian duduk di depan telivisi untuk menyaksikan tayangan telivisi yang tidak ada habis-habisnya, karena pada hari minggu tayangan yang disajikan di televisi kebanyakan tentang anak-anak, sehingga anak-anak pun betah meskipun duduk seharian di depan televisi hingga mereka lupa untuk makan, dan enggan bermain dengan teman-temannya.
Selain menyita banyak waktu, duduk terlalu lama dan kurangnya aktivitas terutama bagi anak-anak juga beresiko padapeningkatan/kelebihan berat badan yang kerap kali di sebut dengan obesitas (Rey-Lopez dkk,2008).
Kegemukan (Obesitas) menjadi masalah kesehatan yang semakin tinggi pada anak-anak (Blake,2011; schiff, 2011), dan hal ini menimbiiulkan kekhawatiran karena obesitas dapat menimbulkan resiko terkena berbagai maslah medismaupun psikologis (Oliver dkk, 2010; Raghuveer, 2010), anak-anak yang kegemukan dapat terkena gangguan pernapasan, seperti sesak ketika tidur (Goodwin dkk, 2010). Anak-anak tersebut juga rentan terkena tekanandarah tinggi, peningkatan level kolesterol darah, da diabetes (Amed dkk, 2010; Genovasi dkk, 2010; Viikari dkk, 2009).
Berdasarkan hal diatas penting bagi orang tua untuk menjaga dan mengontrol segala aktivitas yang dilakukan anaknya, terutama ketika melihat televisi, agar anak-anak terhindar dari segala bentuk kejahatan dan penyakit yang ditimbulkan akibat terlalu lama di depan televisi. Dalam hal ini tidak heran jika ada orang tua yang tidak mau membelikan anaknya televisi, bukan karena tidak mampu untuk membeli televisi, tapi lantaran orangtua tidak ingin sesuatu yang buruk terjadi pada anaknya, dan ini adalah salah satu bentuk kasih sayang orangtua yang terkadang kita/anak salah dalam memahaminya.
Terimakasih semoga bermanfaat...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H