Dilaksanakannya program ini bertujuan sebagai upaya berkelanjutan untuk pemenuhan gizi keluarga yang merupakan salah satu cara untuk mencegah dan mengurangi permasalahan stunting. Stunting sendiri merupakan masalah nasional yang erat kaitannya dengan kekurangan asupan penting yang dibutuhkan oleh tubuh.
Dalam kegiatan ini, warga diberikan edukasi mengenai pentingnya adanya pekarangan rumah produktif. Selain itu, warga diberikan penjelasan mengenai cara memilih media tanam seperti, menggunakan tanah liat atau tanah merah, sekam mentah, sekam bakar, kokopit atau sabut kelapa dan perhitungan takarannya agar lebih efektif dalam proses penyemaian. Warga juga diberikan tips-tips merawat dan menanam tanaman yang baik dan benar sehingga memaksimalkan hasil/buah dari tanaman tersebut.
Pada kegiatan ini, tanaman yang dipilih untuk didemonstrasikan kepada warga berupa bibit-bibit sayuran seperti, cabai lokal dari kuningan, tomat, kangkung, pakcoy, seledri dan terong. Dipilihnya tanaman tersebut dikarenakan tidak terlalu membutuhkan lahan yang besar, tanaman tumbuh dengan cepat, juga karena tanaman tersebut bisa menjadi sumber pendapatan untuk warga setempat.
"... penyebab terjadinya stunting adalah kurangnya gizi seimbang pada anak sehingga menghambat tumbuh kembang anak. Kasus stunting banyak ditemukan di daerah dengan kemiskinan yang parah. Adanya kegiatan ini diharapkan menjadi salah satu upaya untuk mencegah masalah stunting sekaligus masalah kemiskinan karena tanaman-tanaman ini salah satu jalan untuk membuka usaha dan juga semoga kegiatan ini bisa berkelanjutan demi terwujudnya lingkungan yang sehat dan sejahtera" ucap Bapak Rosid dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H