Mohon tunggu...
St. Fatimah
St. Fatimah Mohon Tunggu... Guru - Fatimah Latif

Practise makes you perfect

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Berjuang untuk Sebuah Kesempatan

14 November 2020   06:34 Diperbarui: 14 November 2020   06:36 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Oleh Fatimah Latif 

Sebut saja Nilam, seorang guru honorer yang telah mengabdi sekian tahun lamanya, namun hingga kini belum terangkat jadi PNS. Berkali-kali ikut seleksi CPNS sebelum usianya melebihi batas ketentuan tapi tak pernah dapat  kesempatan itu.

Hingga kini usianya sudah di atas ketentuan untuk ikut mendaftar seleksi CPNS dan tak ada lagi kesempatan mendaftar lewat jalur umum. 

Kadang dia ingin berhenti mengajar karena pengabdiannya sudah lama tapi belum ada kejelasan akan masa depan pekerjaannya Sebagai teman tentunya selalu memberinya dukungan untuk tidak berputus asa dan memberikan harapan-harapan yang mampu membuatnya kembali semangat lagi

Suatu hari kami terlibat sebuah percakapan akan nasibnya ke depan. Dia berkeluh kesah padaku dan merasa tak ada lagi kesempatan untuknya, Namun aku berhasil menyakinkannya bahwa terkadang apa yang kita inginkan tidak kita dapatkan dengan mudah. Aku hanya selalu mengingatkannya untuk meluruskan niat dan tetap berusaha karena bisa jadi ada hal yang menantinya di masa datang yang jauh lebih indah dari apa yang dia harapkan sekarang. Ketika aku memberinya dukungan dia akan kembali bersemangat mengajar.

Pernah dia berkata padaku kalau dirinya juga merasa berat meninggalkan pekerjaan ini. Ada rasa tak tega melihat anak-anak itu bila taka da yang mengajar di kelas. Aku mengatakan padanya bahwa secara tidak sadar kamu mencintai pekerjaan ini. Meski hasil yang kamu dapat jauh dari apa yang kamu bisa dapatkan di luar sana, tapi kamu tetap bertahan karena rasa cintamu akan pekerjaanmu. Obrolan-obrolan akan masa depan selalu menghias pertemuan kami di saat berada di sekolah ketika jam mengajar aku selesai dan dia pun ada pada jam kosong.

Waktu tak akan cukup di saat kami terlibat dalam obrolan. Dan .terkadang teman lain ikut nimbrung bersama kami ketika aku bersamanya. Ada saja yang pembahasan bersamanya ketika kami bertemu, satu jam waktu pembelajaran akan berlalu cepat saat kami berbicara. Dan kini dia sedang berjuang untuk bisa lolos PPG Daljab.

Kesempatan ikut PPG Daljab  sekarang telah ditangan  penantiannya bertahun-tahun telah membuahkan hasil.  Meskipun masih harus ikut seleksi untuk sampai pada tahap lulus, namun kini kesempatan itu sudah didapatnya. Karena di luar sana masih ada orang-orang seperti dirinya yang masih berjuang untuk dapatkan kesempatan itu.

Beberapa hari lalu dia menelponku, dan mengatakan sepertinya akan menyerah karena sedang dalam keadaan tidak sehat dan begitu banyak tugas yang harus dia selesaikan. Aku pun menyemangatinya kembali bahwa semua pasti bisa kamu lewati dan Insya Allah bisa lulus.

"Sebuah perjuangan memang sulit, tapi hasilnya tidak akan mengecewakan. Usaha tak akan pernah mengkhiananti hasil. Selama kamu percaya kamu akan bisa melewati semua itu," kataku saat itu padanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun