Kopi milikmu nyaris tinggal ampas, sedang kopi milikku masih sangat panas. Baru saja kusesap sekejap, celoteh kita sudah kamu buat tuntas.
Itu kisah kita semula. Arabica dan mocca yang sempat berpadu dalam satu meja. Ya, saat itu. Saat pagi kita belum sempat usai.
Sore tadi, ternyata kamu kembali. Sayang, pagiku sudah kutuntaskan sendiri. Sedang, pagi kita memilih hilang tanpa tuannya peduli.
Maaf, hari sudah gelap. Waktuku segera menutup tingkap. Sepertinya, kita tak pernah lagi sama.
Batu, 7 Desember 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!