Hamparan harap kusemai di hilir malam. Saat sepertiga petang memberiku semilir hening, aku menemukanmu pada sedasa jemari yang tengadah. Merapal mantra sembari meruntuhkan derai pada Pemilik Kasih. Pemilik hatimu.
Jika candra bisa tertawan oleh malam, Tuhan akan lebih piawai menawanmu untukku. Pada rampai doa yang kupinta atas mencintaimu dengan cara yang baik, kusaksikan rinduku tengah dikemas, bersiap menemuimu dengan sungguh.
Meruah doaku telah digelar di atas renjana-renjana suci. Hingga malam kian menepi, rinduku siap berkemas. Bersama senyum Terkasih, aku mulai beranjak menemuimu. Jadi, bolehkah jika aku memilih tetap jatuh cinta padamu? Tunggulah.
Batu, 31 Oktober 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H