Nanomaterial telah menarik banyak perhatian dalam beberapa dekade terakhir di berbagai bidang seperti biomedis, katalisis penyimpanan energi, dan sensor karena keunikam sifat fisikokimianya dibandingkan  dengan bentuk curahnya.Â
Nano partikel peral (AgNPs) telah mendapat perhatian khusus, terutama dalam bidang biomedis. Partikel nano adalah partikel halus yang memiliki ukuran nano meter, berukuran 1-100 nm. Â AgNPs adalah salah satu bahan nano yang paling banyak digunakan dalam produk perawatan pribadi, pembalut perawatan luka luar, salep, dan instrumen bedah karena aktivitas antibakteri yang efektif.Â
AgNP dapat dibuat dengan menggunakan berbagai macam metode sintesis nanopartikel, yaitu metode fisika, kimia, dan biologi. Berbeda dengan metode fisika dan kimia, sintesis nanopartikel menggunakan metode biologi atau green nanoparticle synthesis yang ramah lingkungan, hemat biaya, dan stabil dalam jangka waktu yang lama, serta dapat menghasilkan berbagai macam bentuk nanopartikel (s. eperti spherical, spherical, prismatic, atau plate) .
Aktivitas antibakteri yang ditingkatkan dari Ag pada skala nano telah menjadi yang paling berharga dalam bidang medis dan perawatan kesehatan, di mana penggabungan AgNP ke dalam ratusan produk telah dipelajari, termasuk alat bedah dan penanganan makanan, pakaian, kosmetik, gigi, kateter, dan pembalut luka. Potensi AgNPs sebagai antibiotik terkait untuk berbagai mekanisme aksi yang menyerang mikroorganisme dalam berbagai struktur pada satu waktu dan memberi kemampuan untuk membunuh berbagai jenis bakteri.
AgNPs dikenal memiliki aktivitas antimikroba yang luas dan tinggi, yang dapat secara efektif membunuh berbagai macam patogen bahkan pada konsentrasi yang sangat rendah, termasuk (i) bakteri, seperti Escherichia coli, Klebsiella pneumonia, Staphylococcus aureus; (ii) jamur, seperti Candida albicans, Aspergillus niger; (iii) virus, seperti Hepatitis B dan human immunodeficiency virus (HIV). Selain itu, beberapa penelitian menunjukkan bahwa AgNPs memiliki aktivitas nematisida dan anthelmintik, mekanisme antimikroba yang dikenal luas dari AgNPs adalah dengan merusak dinding sel bakteri, menghasilkan spesies oksigen reaktif (ROS), dan merusak struktur DNA. Tidak seperti risiko resistensi antibiotik yang dapat membatasi aplikasi medis, resistensi AgNPs yang jarang terjadi pada bakteri. Hal ini dapat dikaitkan dengan mekanisme antibakteri AgNPs yang beragam secara bersamaan
Dalam beberapa tahun terakhir, efek antikanker dari AgNP telah dipelajari secara luas. AgNP memainkan peran yang efisien terhadap berbagai jenis kanker baik secara in vitro maupun in vivo, termasuk kanker serviks, kanker payudara, kanker paru-paru, karsinoma hepatoseluler, karsinoma nasofaring, karsinoma hepatoseluler, glioblastoma, kolorektal, dan karsinoma prostat. Aktivitas antikanker AgNPs dipengaruhi oleh sifat-sifat yang melekat, termasuk ukuran, bentuk, dan muatan permukaan. Secara umum, semakin kecil ukuran partikel, semakin tinggi aktivitas biologisnya
Selain itu, AgNPs juga dapat memblokir invasi dan metastasis sel tumor dengan menghambat angiogenesis. Karena efek peningkatan permeabilitas dan retensi, sel tumor lebih suka menyerap tubuh berukuran NPs daripada jaringan normal . Sementara drainase limfatik yang buruk dalam tumor memungkinkan nanopartikel untuk tetap tinggal dan menembus. Hal ini dapat meningkatkan pengiriman obat yang ditargetkan dari AgNPs. Studi lebih lanjut tentang mekanisme antikanker AgNPs sangat penting untuk mengembangkan agen antikanker yang ekonomis, andal, dan berspektrum luas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H