Mohon tunggu...
Fatimah Bilqis
Fatimah Bilqis Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Mahasiswa Ilmu Komunikasi Sunan Kalijaga Yogyakarta 2014 | Pecinta black coffee and tea | hanya seorang perempuan yang suka jalan-jalan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Sosok Pemuda Berdedikasi Tinggi untuk Jogja

12 November 2014   17:21 Diperbarui: 17 Juni 2015   17:59 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1415762266512323782

Namanya Tri Pamungkas. Laki-laki berperawakan gagah tersebut lahir di Jogja 25 tahun yang lalu. Kemudian dia ikut kedua orang tuanya transmigrasi ke Palembang dan tumbuh besar disana.Setelah lulus Sekolah Menengah Atas (SMA), dia memutuskan untuk merantau ke tanah Jawa. Dipilihlah kota Jogja, kota tempat dia dilahirkan. Dikota gudeg tersebut, dia mengabdi sebagi staff pengamanan Monumen Serangan Umum Satu Maret yang letaknya berada di jantung kota Jogja. Tepatnya di jalan Malioboro km. 0 Yogyakarta.

Monumen Serangan Umum Satu Maret dibangun untuk mengenang perjuangan para TNI yang berjuang menjaga stabilitas negara Indonesia, yang kala itu masih dibayang-bayangi oleh kekuatan Belanda. Pada tanggal 1 Maret 1949 TNI melakukan serangan sebagai bentuk eksistensinya, mereka ingin membuktikan pada dunia bahwa Indonesia adalah sebuah negara yang memiliki kekuatan militer yang kuat. Kini sudah 6 tahun lelaki asal Palembang itu mengabdikan diri bekerja di Monumen Serangan Umum Satu Maret. Tempat itu kini selain menjadi cagar budaya, juga dijadikan tempat untuk menggelar berbagai macam acara. Tak jarang ketika hari minggu atau hari libur monumen tersebut sering dijadikan kongkow para muda-mudi.

Lelaki yang masih belum menikah tersebut sangat menikmati kehidupannya di kota Jogja. Di kota kelahirannya itulah dia bisa mengenal banyak orang, bertemu dengan berbagai macam karakter manusia, dan dia juga sangat mencintai pekerjaannya. Lewat pekerjaannya itulah dia bisa menyaksikan berbagai macam event yang digelar dikota Yogyakarta. Dengan begitu dia menjadi tahu bahwa Yogyakarta adalah kota yang kaya akan budaya.

Tri Pamungkas adalah lelaki pekerja keras dan pantang menyerah. Pegawai honorer K2 tersebut sebelumnya telah mengikuti tes CPNS. Namun ternyata nasib baik belum berpihak kepadanya. Walaupun belum diangkat menjadi PNS dedikasinya untuk pekerjaannya tersebut tidak surut. Bekerja dengan jadwal yang ketat dan sistem shift menjadikan dia tidak mempunyai waktu yang banyak untuk mudik. Pada saat libur hari-hari besar misalnya, dia tetap bekerja seperti biasanya. Jikalau ingin mudik ke kampung halaman, dia harus mengambil cuti dan itupun juga hanya mendapatkan jatah libur beberapa hari saja. Karena itu, biasanya dia mudik 2 tahun sekali. Meskipun begitu dia tidak merasa beban dengan pekerjaan yang dilakukannya. Dia menyikapi dengan pikiran positif semua hal tersebut. Baginya, semua pekerjaan pasti memiliki konsekuensi. Tidak ada pekerjaan yang tidak berat. Semua pekerjaan itu berat jika dianggap berat. Dan ringan jika memang dijalani dengan senang. Untuk itu, dalam bekerja dia merasa ikhlas terhadap apa yang dia lakukan karena merasa senang

Namun disisi lain, sebagai staff penjaga keamanan Monumen Serangan Umum Satu Maret dia merasa sangat prihatin terhadap kelakuan para pengunjung Monumen Serangan Umum Satu Maret. Pasalnya, jika memang tidak ada event tertentu, Monumen Serangan Umum Satu Maret tersebut tidak dibuka untuk umum. Dan banyak pengunjung yang memaksa masuk kedalam. Mereka menggunakan berbagai macam cara untuk dapat masuk kesana. Salah satunya dengan memanjat pintu gerbang dan pagar pembatas yang tinggi. Sehingga banyak jeruji gerbang yang rusak. Hal tersebut sangat dia sayangkan. “Harusnya kita jaga bersama Monumen Serangan Umum Satu Maret ini” harap Tri Pamungkas dengan muka serius.

"Jika memang ingin masuk kedalam, datanglah pada waktu yang tepat. Waktu dimana Monumen Serangan Umum Satu Maret tersebut dibuka biasanya ketika diselenggarakannya acara kebudayaan maupun hari-hari tertentu" terang pemuda gagah tersebut.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun