Mohon tunggu...
Fatimah Bilqis
Fatimah Bilqis Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Mahasiswa Ilmu Komunikasi Sunan Kalijaga Yogyakarta 2014 | Pecinta black coffee and tea | hanya seorang perempuan yang suka jalan-jalan

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Memperbaiki Kelemahan Pariwisata Indonesia

4 Januari 2015   19:56 Diperbarui: 17 Juni 2015   13:50 2514
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

“Pariwisata Indonesia memiliki potensi yang sangat besar sekali. Namun dibandingkan dengan tetangga kita, turis yang datang di Malaysia, 1 tahun bisa sampai 24 juta. Kita (Indonesia) 1 tahun hanya 8 juta. Padahal potensinya pariwisata di Indonesia bisa 10 kali lipat.” Ujar Jokowi saat membuka Musrenbangnas 2014 di Jakarta, Kamis (18/12).

Pariwisata merupakan sektor yang berperan besar terhadap perekonomian Indonesia. Melalui pariwisata sektor-sektor lainnya akan terdorong dan mengalami pertumbuhan. Sayangnya, saat ini pariwisata di Indonesia belum ditangani dengan baik. Seharusnya Indonesia yang memiliki banyak keunikan dengan beragam keistimewaannya ini mampu bersaing dengan negara-negara ASEAN yang lebih unggul dalam bidang pariwisata seperti Singapura, Malaysia, dan Thailand. Jika kita melihat pernyataan presiden Jokowi diatas, ada suatu kelebihan yang dimiliki oleh Malaysia sehingga mampu mengoptimalkan potensi pariwisata yang mereka miliki. Padahal jika dilihat lebih jauh Indonesia memiliki potensi pariwisata yang lebih besar daripada Malaysia. Sayangnya, kita belum bisa mengoptimalkannya. Berikut adalah langkah yang mungkin bisa diterapkan untuk meningkatkan potensi pariwisata Indonesia, sehingga Indonesia bisa mampu menjadi negara yang unggul dalam sektor pariwisatanya

1.Promosi dan Pemasaran yang Efektif dan Efisien

Keberhasilan pariwisata Malaysia terletak pada Promosi yang dilakukan.  Pemasaran pada sektor pariwisata dikelola oleh Malaysia Tourism Promotion Board(MTPB) dilakukan dengan gencar ke seluruh pelosok negeri bahkan hingga keluar negeri. Sehingga mampu menjaring wisatawan dalam negeri hingga luar negeri untuk berkunjung ke Malaysia. Selain itu, promosi juga dilakukan melalui festival-festival yang diselenggarakan di Malaysia. Promosi tersebut dilakukan melalui berbagai media massa baik cetak maupun elektronik di seluruh dunia. Melalui saluran elektronik Malaysia seringkali mempromosikan pariwisatanya di jaringan televisi CNN. Hal tersebut menjadikan pariwisata Malaysia dikenal oleh seluruh dunia. Sebenarnya Indonesia mampu melakukan promosi dan pemasaran seperti halnya yang dilakukan oleh Malaysia. Namun seringkali terkendala dengan dana. Untuk dana promosi diketahui bahwa dana yang digunakan Indonesia untuk mempromosikan pariwisatanya hanya 1/6 dari dana promosi pariwisata Malaysia. Kedepannya perlu dikucurkan dana yang lebih banyak untuk melakukan promosi besar-besaran pasriwisata Indonesia ke dunia Internasional. Karena dalam ilmu pemasaran, promosi adalah hal terpenting dari sebuah produk. Nilai jual dan beli suatu produk bisa meningkat dengan menerapkan jaringan promosi yang lebih luas dengan cara efektif dan efisien. Sehingga kedepannya pariwisata Indonesia mampu menyaingi pariwisata Malaysia.

Promosi tidak selamanya berbentuk iklan di media cetak maupun elektronik. Jika kita lebih jeli melihat Korea Selatan, mereka melakukan promosi melalui film-film. Kebanyakan dari film yang mereka produksi memiliki setting tempat wisata yang terkenal di Korea Selatan. Seperti dalam film Boys Before Flowers yang banyak digandrungi oleh anak muda, dibeberapa scene mereka menggunakan setting tempat wisata Gembok Cinta di Namsan Tower. Melalui hal tersebut mendorong banyak penonton film yang tertarik untuk mengunjungi tempat tersebut. Melalui film mereka juga tidak hanya mempromosikan tempat wisata, namun juga budaya, makanan khas, fashion, hingga gaya hidup. Kita bisa lihat sendiri bahwa di Indonesia sendiri banyak orang yang ingin mengunjungi Korea Selatan setelah terhipnotis dari film-film korea yang mereka lihat kan.

2.Kesadaran Kolektif Pentingnya Sektor Pariwisata

Meningkatnya sektor pariwisata tentu akan meningkatkan sektor ekonomi pula. Sehingga perlu dibangun kesadaran kolektif dari seluruh lapisan masyarakat sehingga mampu memberikan kesan yang bagus bagi pariwisata Indonesia dimata dunia. Sayangnya, di Indonesia belum ada kesadaran kolektif tentang arti penting sektor pariwisata bagi ekonomi rakyat. Padahal meningkatnya kunjungan wisatawan akan meningkatkan pendapatan bagi negara dan UKM-UKM yang berada disekitar tempat wisata. Namun seringkali kita mengetahui jika banyak dari wisatawan baik itu dalam maupun luar negeri yang dipaksa untuk membeli atau menggunakan jasa tertentu. Hal tersebut menciptakan ketidaknyamanan untuk para wisatawan. Dan menimbulkan kesan buruk terhadap pariwisata Indonesia.

Masalah keamanan juga menjadi hal yang sangat penting. Aksi anarkisme dan terorisme akan membuat wisatawan mancanegara enggan untuk berkunjung ke Indonesia. Pemerintah dan aparat kepolisian perlu menjaga stabilitas nasional serta memberikan jaminan keamana untuk wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Indonesia. Aparat kepolisian juga harus menindak tegas pelaku pemerasan, anarkisme, dan terorisme yang dapat mengganggu keamanan dan kenyamanan wisatawan mancanegara.  Sehingga mereka merasa aman dan betah jika berada di Indonesia. Dengan begitu citra positif akan tumbuh dan dapat meningkatkan wisatawan yang datang ke Indonesia.

3.Pembangunan Infrastruktur dan Jaringan Informasi

Kelemahan pariwisata Indonesia terletak pada buruknya infrastruktur dan jaringan informasi. Banyak sekali tempat-tempat eksotis dan mengagumkan di Indonesia yang tidak dimiliki oleh negara lain misalnya, Pulau Komodo, Candi Borobudur, Raja Ampat dan masih banyak tempat indah lainnya. Namun akses untuk menuju tempat wisata yang ada di Indonesia seringkali sulit dijangkau menggunakan transportasi umum. Sehingga hal tersebut menjadi kendala wisatawan yang ingin menuju kesana. Dengan minimnya informasi mengenai tempat-tempat wisata di Indonesia menjadikan wisatawan yang datang pun tidak sebanyak dengan negara ASEAN lainnya seperti Malaysia, Singapura, dan Thailand. Di negara-negara yang maju pada sektor pariwisatanya tersebut mereka memberikan kemudahan dalam informasi pariwisatanya. Kemudahan lainnya diperoleh dari kemudahan sarana transportasi, penginapan, tempat makan, belanja, hingga jaringan internet. Wisatawan yang datang ke negara tersebut terpenuhi segala kebutuhannya. Sehingga mereka nyaman berkunjung kesana. Hal inilah yang perlu dilakukan kementrian parekraf, memberikan kenyamanan wisatawan yang datang dengan mempermudah informasi yang dibutuhkan, kemudahan akses transportasi ke tempat wisata, ketersediaan penginapan, tempat makan, dan tempat belanja.

4.Menciptakan Ikon Pariwisata Indonesia

Jika di Malaysia memiliki Twin Tower, jika di Singapura memiliki patung singa Merlion dan Garden By the Bay, jika di Thailand memiliki Angkor Wat dan Phuket, lalu di Indonesia memiliki apa? Borobudur, Bali, Komodo? Tetapi apakah tempat-tempat terkenal di Indonesia juga dikenal oleh orang-orang diluar negeri. Suatu Ikon perlu ditonjolkan pada sebuah produk. Disini perlu ditonjolkan pariwisata yang seperti apa yang ingin ditonjolkan dan dipromosikan keseluruh dunia. Sehingga dunia tahu bahwa Indonesia itu Monas, Indonesia itu Borobudur, Indonesia itu Raja Ampat ataupun yang lainnya. Sehingga wisatawan mancanegara merasa harus pergi ke Indonesia untuk tempat wisata yang menjadi Ikon pariwisata Indonesia. Dengan menciptakan ikon yang unik, berbeda, dan menggambarkan keistimewaan Indonesia itu akan menjadikan orang-orang tertarik untuk berkunjung ke Indonesia.

5.Peran Pemerintah Daerah Membangun Pariwisata Lokal

Indonesia memiliki beribu-ribu pulau, beragam suku, budaya dan bahasa, serta memiliki pesona pariwisata yang beragam. Mulai dari pantai, gunung, bangunan, candi, peninggalan sejarah, hingga museum lengkap sudah semua dimiliki Indonesia. Setiap daerah memiliki pesona pariwisata tersendiri, ditambah dengan kebudayaan yang berbeda tiap daerahnya menjadikan wisata di tiap daerah memiliki ciri khas yang berbeda. Dengan luasnya daerah di Indonesia serta beragamnya tempat wisata yang ada di Indonesia tidak mungkin kementrian parekraf dapat pariwisata tersebut seorang diri. Diperlukan tangan-tangan lain yang membantu memajukan pariwisata di tiap daerah. Pemerintah daerah memiliki peranan penting memajukan dan melestarikan pariwisata yang ada di daerahnya. Karena nantinya pertumbuhan pariwisata akan meningkaktan pendapatan daerah dan mendorong perekonomian masyarakat sekitar. Diperlukan kerjasama antara pemerintah daerah dan pemerintah pusat khususnya kementrian parekraf untuk menentukan langkah tepat memajukan pariwisata Indonesia baik didalam maupun diluar negri.

Pada akhirnya diperlukan kerjasama dari seluruh lapisan masyarakat serta perlu dibentuk kesadaran akan pentingnya pertumbuhan pariwisata Indonesia. agar sektor pariwisata Indonesia dapat berkembang dan bersaing dengan negara-negara lain.


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun