Mohon tunggu...
Fatimah Bilqis
Fatimah Bilqis Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Mahasiswa Ilmu Komunikasi Sunan Kalijaga Yogyakarta 2014 | Pecinta black coffee and tea | hanya seorang perempuan yang suka jalan-jalan

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Jangan Takut Mampir ke Lawang Sewu

17 September 2014   16:26 Diperbarui: 18 Juni 2015   00:26 200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mengunjungi kota Semarang tak lengkap rasanya jika belum mampir ke Tugu Muda dan Lawang Sewu. Dua hal itulah yang menjadi landmark kota Semarang. Berlokasi di pusat kota, tepatnya di jalan pemuda, bangunan Lawang Sewu semakin terlihat megah dan seolah-olah jauh dari kesan angker. Apalagi setelah dilakukan pemugaran dan revitalisasi, Lawang Sewu kini menjadi bangunan bersejarah yang cantik dan banyak dikunjungi wisatawan.

Dahulu Lawang Sewu digunakan sebagai kantor Nederlansch Indische Spoorweg (NIS), sebuah perusahaan kereta api swasta. Kemudian pernah digunakan sebagai penjara bawah tanah oleh serdadu Jepang. Hingga sebagai saksi bisu pertempuran 5 hari di Semarang. Saat ini pengelolaan Lawang Sewu berada dibawah PT KAI. Bangunan bergaya art deco ini sekarang sering digunakan untuk berbagai macam event. Dengan gaya arsitektur khas Belanda yang klasik dan mewah, Lawang Sewu seringkali dijadikan spot pemotretan foto pre wedding.

Lokasi Lawang Sewu yang berada di pusat kota, memudahkan wisatawan dari luar kota untuk menjangkaunya. Akses transportasi menuju kesana pun cukup mudah. Untuk transportasi umum, bisa menggunakan bus trans Semarang. Buka setiap hari mulai pukul 7 pagi hingga 9 malam. Dengan harga tiket yang terjangkau. Tiket untuk orang dewasa dikenakan biaya 10 ribu rupiah dan pelajar serta anak-anak cukup membayar 5 ribu rupiah. Saya sendiri pernah beberapa kali masuk ke Lawang Sewu gratis. Karena sewaktu saya kesana, Lawang Sewu sedang digunakan untuk pameran serta diadakan berbagai macam event. Dan semua pengunjung yang datang pun dibebaskan biaya masuk.Tetapi jika ada event seperti itu biasanya wisatawan tidak diperbolehkan untuk mengunjungi penjara bawah tanah. Dan wisatawan yang ingin mengunjungi penjara bawah tanah disarankan untuk ditemani oleh seorang guide. Untuk guide biasanya mematok harga bervariasi, antara 20-50 ribu. Namun jika hanya ingin sekedar berfoto dihalaman ataupun melihat-lihat ruangannya saja bisa dilakukan sendiri tanpa ditemani seorang guide. Jangan takut tersesat, karena sewaktu akan memasuki Lawang Sewu, kamu bisa melihat denah lokasi bangunan yang ada didalamnya.

Kesan angker yang dulu identik dengan Lawang Sewu kini semakin menghilang. Gedung peninggalan Belanda itu kini telah disulap menjadi gedung yang cantik. Dilengkapi dengan berbagai ruangan seperti showroom, ballroom hingga museum Kereta Api. Disana dipamerkan berbagai macam benda-benda bersejarah yang berkaitan dengan Kereta Api, selain itu ada juga sebuah gedung yang digunakan untuk memamerkan foto-foto proses ketika Lawang Sewu dipugar. Setiap ruangan memamerkan berbagai macam benda bersejarah yang berbeda-beda. Banyak pula ruangan yang memang kosong, sehingga kesan angker masih terasa. Ruangan kosong tersebut kebanyakan berada di lantai dua. Untuk ruangan dilantai satu, seringkali digunakan untuk berbagai macam event dan exhibiton. Di halaman depan, rumput-rumput tumbuh dengan terawat serta banyak ditanami bunga-bunga dan tanaman hias. Nyaman sekali untuk duduk serta melepas penat setelah berkeliling Lawang Sewu.

[caption id="attachment_359758" align="aligncenter" width="640" caption="Lantai atas masih terkesan angker dan Lantai bawah yang sudah dipugar menjadi lebih cantik"]

1410918993565143110
1410918993565143110
[/caption]

Setelah puas menelusuri jejak sejarah di setiap sudut bangunan Lawang Sewu, jangan lupa sempatkan diri kamu untuk berfoto ditugu muda. Tugu yang didirikan untuk memperingati pertempuran 5 hari di Semarang ini, letaknya persis didepan Lawang Sewu. Ketika malam hari pasti ramai oleh muda-mudi, mulai dari yang berduaan hingga yang berkelompok dalam suatu komunitas tertentu. Untuk traveller yang suka hunting foto, saya sarankan untuk hunting foto di sekitar Tugu Muda pada malam hari. Karena efek cahaya dari lampu-lampu disekitar kolam serta air mancur yang mengelilinginya akan membuat foto menjadi lebih cantik.

Terakhir, jangan lupa untuk mencicipi tahu gimbal khas Semarang. Makanan khas Semarang tersebut banyak dijual disekitar Lawang Sewu dan Simpang Lima Semarang. Untuk yang ingin membeli oleh-oleh dan makanan khas Semarang lainnya, bisa datang ke jalan Pandanaran. Disana pusat toko oleh-oleh khas Semarang berada. Happy travelling!

(NB: semua foto adalah dokumen pribadi)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun