Artikel ini akan membahasa tentang bahasa kedua anak, apasih yang dimaksud dengan bahasa kedua? Bahasa kedua adalah bahasa yang anak pelajari setelah ia menguasai dengan baik bahasa pertamanya. Istilah bahasa pertama adalah bahasa yang pertama kali ibu ajarkan pada anak. Jika sang ibu berdomisili Indonesia maka bahasa pertama yang anak pelajari adalah bahasa Indonesia. Begitu juga jika sang ibu berdomisili atau berwarga negara Korea sang anakpun mempelajari bahasa pertamanya yakni bahasa Korea. Bahasa pertama ini adalah bentuk istilah lain dari bahasa ibu. Dimana ia dilahirkan dan dimana tempat ia tinggal. Jika ibu lahir di luar negri dan menetap di Indonesia bagaimana? Sudah pasti bahasa pertama yang ibu ajarkan dan ibu kenalkan pada anak adalah bahasa Indonesia. Mengapa demikian? Karena bahasa pertama ini yang akan mempermudah anak tumbuh dan berinteraksi dengan lingkungan disekitarnya, jika bukan bahasa Indonesia yang dikenalkan pertama kali bagaimana ia akan berinteraksi dengan lingkungannya yang masyarakatnya sebagian besar berbahasa Indonesia?
Anak memperoleh bahasa pertamanya melalui sebuah proses yang sangat panjang dari yang awalnya anak belum mengenal bahasa sama sekali sampai ia fasih berbahasa. Bahasa pertama ini ia dapat melalui pembiasaan anak mendengar, memperhatikan, dan melihat respon-respon dari orang-orang terdekatnya. Pemerolehan anak dalam bahasa pertama ini pertama kali diperoleh dengan cara ia meniru bahasa yang dipakai oleh keluarganya atau orang terdekatnya. Bahasa pertama diperoleh anak dengan tanpa sadar, tentunya dengan dorongan beberapa faktor lingkungan. Anak secara alami mendengar, memahami dan mulai menirukan bahasa yang digunakan orang terdekatnya. Setelah menguasai bahasa pertama pastinya seseorang ingin mengembangkan kemampuan bahasanya secara lebih luas. Mereka ingin bisa berkomunikasi dengan masyarakat yang lebih luas. Hal inilah yang membuat seseorang ingin mengembangkan kemampuan bahasa keduanya. Mereka akan berusaha belajar agar keinginan itu bisa terwujud.
Apasih perbedaan yang mendominan antara bahasa pertama dan bahasa kedua? Bahasa pertama di dapatkan anak dengan tanpa sadar atau alam bawah sadar, mereka terus menangkap stimulasi bahasa pertama ini secara alami dari setiap orang yang ada disekitarnya. Berbeda dengan bahasa kedua, bahasa kedua diperoleh anak dengan cara sadar. Anak perlu mempelajarinya agar dapat menguasai bahasa kedua ini.
Pemerolehan bahasa kedua anak ini pastinya diperoleh tidak secara langsung atau meski bertahap. Dari yang awalnya anak sudah dengan baik menguasai bahasa pertama, akan mulai memperoleh sedikit demi sedikit bahasa kedua. Dimulai dari bahasa keduanya yang paling sederhana seperti contoh, menyebutkan warna dengan bahasa Inggris biru " blue", merah "red" dan sebagainya. Tentunya dalam pengenalan ini anak tidak secara langsung mengetahuinya pasti perlu diberikan contoh-contoh kecil. Proses pembelajaran atau pengenalan bahasa kedua ini perlu ketelatenan dalam membimbing dan juga keteladanan yang dibimbing. Penguasaan bahasa kedua ini akan meningkat secara terus menerus jika didampingi pembiasaan, sampai pada akhirnya penguasaan bahasa kedua anak sama dengan penguasaan bahasa pertamanya.
Kapan sih waktu yang tepat untuk bisa mengajarkan anak bahasa keduanya? Waktu yang tepat bagi kita untuk mengajarkan bahasa kedua pada anak adalah saat anak sudah mahir dalam menggunakan bahasa pertamanya. Saat anak sudah bisa menguasai bahasa pertamanya berarti dia sudah mampu diberi bahasa kedua. Bila digambarkan sesuai bilangan, usianya kisaran 3 tahun-nan lebih. Karena kebanyakan anak umur 3 tahun sudah lengkap dan cukup menguasai bahasa pertamanya, entah itu dalam bentuk bahasa reseptifnya atau bahasa ekspresifnya.
Dalam memperloreh bahasa keduanya, anak tidak serta merta mempelajarinya sendiri. Tentunya ada dorongan dari diri sendiri atau kemauan dan bantuan dari orang tua atau orang-orang sekitarnya. Kenapa sih pemberian bahasa harus diberikan saat anak usia dini? Karena masa usia dini adalah masa perkembangan, masa dimana anak merespon secara cepat-cepatnya. Jadi mereka lebih cepat menangkap segala hal penting atau stimulus. Pemberian bahasa pada anak sejak usia dini juga akan membantunya menjalani kehidupan. Karena bahasa adalah alat komunikasi utama. Manusia juga tidak dapat bersosialisai tanpa adanya  bahasa. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi anak memperoleh bahasa kedua.
Apa saja sih faktor pemerolehan bahasa kedua?
- Faktor Motivasi
- Salah satu pemerolehan anak dalam bahasa keduanya adalah motivasi. Adanya sebuah dorongan atau keinginan anak untuk mempelajarinya sendiri. Tapi kebanyakan anak umur 3 tahunan belum mengenal istilah motivasi. Jadi dorongan atau motivasi ini kita bentuk dulu terhadap orang tuanya atau orang yang akan membimbingnya memperoleh bahasa kedua ini. Adanya keinginan yang kuat dari diri orang tua agar anak mempelajari bahasa asing (istilah lain bahasa kedua) yang mengacu atas berjalannya pemerolehan bahasa kedua anak
- Usia
- Adanya faktor usia juga mempengaruhi pemerolehan anak dalam bahasa keduanya. Pemerolehan bahasa pada anak berlangsung secara efektif pada usia dibawah lima tahun. Pada usia ini perkembangan bahasa anak akan terus berlangsung dan bersifat terus menerus sesuai dengan perkembangan usianya. Potensi peemrolehan bahasa pada anak balita sangat tinggi maka, perkembangan bahasa pada anak balita perlu di optimalkan dan dimaksimalkan.
- Lingkungan dan pembiasaan
- Sama seperti pemerolehan bahasa pertama, anak memperoleh bahasa keduanya juga pertama kali melalui pendengaran. Berlanjut dengan pembiasaan pendidik dalam mengajarkan. Pendidik ini adalah istilah lain entah itu guru atau orang tua. Tentunya juga ada lingkungan yang ikut menjadi faktor dalam pemerolehan bahasa kedua ini. Lingkungan yang memadai akan mempermudah jalannya pemerolehan bahasa kedua.
- Faktor bahasa pertama
- Pemahaman dan pengesuasaan bahasa pertama sangat berpengaruh dengan pemerolehan bahasa kedua. Keberhasilan dalam mempelajari bahasa kedua ditentukan oleh keadaan lingustik bahasa yang sudah anak kuasai sebelumnya.
Dengan keinginan anak yang penuh untuk mempelajari bahasa kedua serta dorongan orang tua yang seimbang akan mempermudah jalannya proses pemerolehan bahasa kedua pada anak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H