Yogyakarta, mendengar nama tersebut satu kata yang pasti terbesit di pikiran kita, ya, ISTIMEWA. Tapi apa sih sebenarnya yang membuat Jogja menjadi istimewa? Apakah keramahan orang-orangnya? Atau kultur budayanya? Atau bahkan hal-hal lain yang tidak dapat saya sebutkan. Yang pasti, setiap daerah di Indonesia memiliki keistimewaannya (ciri khas) masing-masing.
Selain istimewa, Jogja memiliki banyak sebutan lain, diantaranya yaitu “Kota Pelajar”, sebagai kota dengan kampus terbanyak di Indonesia. “Kota Gudeg”, tak heran julukan ini melekat pada kota Jogja, pasalnya gudeg sendiri merupakan makanan khas kota ini.
“Kota Budaya”, sebagai kota yang sangat kental akan budaya leluhurnya yang hingga saat ini pun masyarakatnya masih menjunjung tinngi adat istiadat dalam beragam kegiatan, seperti upacara Grebeg Maulud setiap hari ke-12 rabiul awal, sekaten sebagai peringatan hari lahirnya Nabi Muhammad SAW, tradisi selamatan mitoni/tingkeban yang dilaksanakan saat seorang wanita usia kandungannya genap 7 bulan, dan upacara-upacara adat Jogja lainnya.
Yogyakarta memang merupakan destinasi wisata yang memiliki beragam atraksi yang menjadi daya tarik di dalamnya, entah dalam bentuk kegiatan, benda, ataupun dalam bentuk tempat.
Bicara soal atraksi wisata, apakah kalian tahu tentang Joglo Pari Sewu?
Joglo Pari Sewu adalah salah satu wisata kuliner di Jogja yang menyuguhkan lebih dari satu atraksi dalam satu tempat, unik bukan?
Arti nama Joglo Pari Sewu dalam Bahasa Indonesia adalah ‘joglo seribu padi’, disebut demikian karena wilayah di sekitar tempat ini terdapat hamparan sawah yang sangat luas. Joglo Pari Sewu terletak di desa Bromonilan, Purwomartani, Kalasan, Sleman, Yogyakarta.
Bangunan dari Joglo Pari Sewu berada tepat di tebing tepian dari Kali (sungai) Sempu, yang merupakan cabang dari Kali Kuning. Karena letaknya yang berada di pinggir sungai, pengelola Joglo Pari Sewu membuat sungai tersebut menjadi salah satu bagian dari atraksi wisata dalam bentuk wahana air.
Selain wahana air, selayaknya wisata kuliner pastinya makanan dan minuman yang disuguhkan juga menjadi atraksi tersendiri, ya, Joglo Pari Sewu menghidangkan makanan-makanan lokal yang dimodifikasi dengan trend saat ini. Bukan hanya dari segi rasa saja, melainkan dari segi penampilan sajiannya juga dimodifikasi.
Omah joglo merupakan rumah khas adat jawa yang masih dapat kita temui di Jogja, bukan hanya sekedar dalam bentuk cagar budaya saja, melainkan sebagai tempat tinggal sejumlah masyarakat, bahkan saat ini bangunan model joglo sering diimplementasikan sebagai model bangunan wisata di Jogja, walaupun jenis wisata yang lebih sering mengimplementasikannya adalah wisata kuliner.
