Mohon tunggu...
Fatimah Azzahra Alfajri
Fatimah Azzahra Alfajri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Jangan pernah takut untuk mencoba hal baru

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Wasting ataupun Krisis Gizi yang Perlu Diperhatikan di Kalangan Anak-anak

11 Oktober 2024   03:15 Diperbarui: 11 Oktober 2024   07:39 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pada artikel kali ini kita akan membahas tentang wasting.

Wasting adalah kondisi di mana seorang anak mengalami penurunan berat badan yang signifikan dan tidak proporsional terhadap tinggi badan mereka. Penyebabnya sering kali adalah kekurangan gizi yang parah, infeksi, atau kombinasi kedua faktor tersebut. Kondisi ini menjadi perhatian global karena dapat berdampak serius pada pertumbuhan dan perkembangan anak.


Penyebab Wasting, yaitu:
1. Kekurangan Nutrisi: Asupan gizi yang tidak memadai, terutama protein dan kalori, dapat menyebabkan wasting. Hal ini sering terjadi di daerah dengan ketahanan pangan yang rendah.
2. Penyakit Infeksi: Infeksi seperti diare, pneumonia, dan malaria dapat menyebabkan kehilangan berat badan yang cepat dan meningkatkan risiko wasting.
3. Faktor Sosial dan Ekonomi: Keluarga yang hidup dalam kemiskinan sering kali tidak memiliki akses ke makanan bergizi, perawatan kesehatan, dan pendidikan yang memadai tentang nutrisi.
4. Kondisi Lingkungan: Sanitasi yang buruk dan akses yang terbatas ke air bersih dapat meningkatkan risiko infeksi, berkontribusi pada terjadinya wasting.

Dampak Wasting, yaitu:
1. Pertumbuhan Fisik: Wasting dapat menghambat pertumbuhan fisik anak, menyebabkan mereka lebih pendek dibandingkan dengan teman sebaya.
2. Kesehatan Mental: Anak yang mengalami wasting berisiko lebih tinggi mengalami masalah kesehatan mental, termasuk depresi dan kecemasan.
3. Kematian: Wasting meningkatkan risiko kematian akibat penyakit infeksi, terutama di kalangan anak-anak di bawah usia lima tahun.

Pencegahan dan Penanganan, yaitu:
1. Peningkatan Akses Nutrisi: Meningkatkan akses keluarga terhadap makanan bergizi, termasuk protein, vitamin, dan mineral.
Edukasi Kesehatan: Mengedukasi orang tua tentang pentingnya nutrisi yang seimbang dan praktik pemberian makan yang baik.
2. Intervensi Kesehatan: Menyediakan akses ke layanan kesehatan untuk mengobati infeksi dan memberikan dukungan gizi bagi anak-anak yang mengalami wasting.
3. Program Pemberian Makanan: Mengimplementasikan program bantuan pangan yang menyediakan makanan bergizi bagi anak-anak di daerah rawan gizi.
4. Monitoring dan Evaluasi: Melakukan pemantauan rutin terhadap pertumbuhan anak untuk mendeteksi secara dini tanda-tanda wasting.


Wasting adalah masalah serius yang memerlukan perhatian dan tindakan segera. Melalui kerjasama antara pemerintah, organisasi non-pemerintah, dan masyarakat, kita dapat mencegah serta mengatasi krisis gizi, sehingga anak-anak dapat tumbuh sehat dan memiliki masa depan yang lebih baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun