Mohon tunggu...
Fatimah Az zahra
Fatimah Az zahra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Teamwork makes the dream work!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Setiap Orang Menginginkan Kekuasaan, tetapi Kekuasaan yang Seperti Apa?

10 Agustus 2021   13:14 Diperbarui: 10 Agustus 2021   13:18 1181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: https://www.andikatalk.id/

Power is of two kinds. One is obtained by the fear of punishment and the other by acts of love. Power based on love is a thousand times more effective and permanent than the one derived from fear of punisment. -Mahatma Gandhi

Apa si yang dimaksud dari kekuasaan?

Menurut Daft (2018, 372) kekuasaan merupakan kemampuan potensial seseorang untuk dapat mempengaruhi orang lain untuk melaksanakan perintah atau melakukan sesuatu yang tidak akan mereka lakukan. Dalam kekuasaan terdapat adanya ketergantungan orang satu dengan yang lain yang merupakan suatu hubungan seseorang, dimana orang tersebut mempunyai apa yang dibutuhkan oleh seorang pemimpin. Semakin besar ketergantungan maka semakin tinggi kekuasaan dalam hubungan tersebut. Kekuasaan itu ada beraneka macam tergantung bagaimana seorang pemimpin mempengaruhi pengikutnya dan dengan unsur apa dia mempengaruhi pengikutnya misalnya adanya rasa takut, cinta, pemujaan, dan kepercayaan.

Sumber: Richard L. Daft. The leadership Experience Seventh Edition (2018) 
Sumber: Richard L. Daft. The leadership Experience Seventh Edition (2018) 
Menurut (Daft 2018:373) mencakup lima jenis kekuasaan seorang pemimpin, dimana dikategorikan kekuatan keras dan lunak, kekuataan keras mencakup legitimate, reward, dan coercive. Serta kekuatan lunak mencakup expert dan referent power.
  • Legitimate power, wewenang yang diberikan dari posisi formal suatu organisasi, seperti manajer dimana sebagian bawahan menerima perintah dari manajer untuk mengikuti apa yang sudah diperintahkan, pengikut menerima hak yang sah dari pemimpin untuk menetapkan tujuan dan membuat suatu tujuan.
  • Reward power, kekuasaan yang berdasar dari wewenang atasan untuk memberikan suatu penghargaan atau apresiasi kepada pengikut yang sudah bekerja kerja untuk mencapai tujuan organisasi. Pemimpin yang mempunyai kekuatan penghargaan dapat mempengaruhi perilaku pengikut ataupun bawahanya tersebut.
  • Coercive power, kekuasaan kekuatan untuk dapat memberikan hukuman, dimana orang yang memiliki kekuatan koersif memiliki seperti hak untuk memberhentikan atau PHK, mengkritik, dan menurunkan posisi seseorang. Serta kekuasaan koersif merupakan kebalikan dari legitimasi dan penghargaan.
  • Expert power, kekuasaan yang menghasilkan akan keahlian, keterampilan dan pengetahuan seorang pemimpin mengenai tugas yang diberikan kepada pengikutnya, berdasarkan beberapa penelitian pemimpin yang memiliki kekuasaan expert lebih berpengaruh dibandingkan pemimpin yang tidak memiliki jenis kekuataan ini. Namun tidak menutup kemungkinan bahwa expert power tidak lebih berpengaruh daripada jenis kekuasaan yang lain itu semua tergantung bagaimana cara pemimpin mengelola pengikutnya.
  • Referent power, kekuasaan ini berasal dari keunikan atau ciri kepribadian pemimpin yang memerintahkan pengikutnya sehingga pengikut tersebut mengikuti kepribadian pemimpin. Ketika seorang pemimpin mempunyai kepribadian yang tegas, adil, bertanggung jawab, bijaksana, dapat dipercaya, dan terbuka maka pengikut tidak segan atau ragu untuk meniru serta keinginan untuk menjadi seperti orang tesebut untuk diterapkan pada kehidupan sehari-hari. Jadi, pada referent power memiliki dampak yang besar pada lingkungan sekitarnya.

Seorang pemimpin yang menggunakan berbagai macam jenis kekuasaan diatas untuk dapat mempengaruhi orang lain untuk melakukan hal yang diperlukan untuk mencapai suatu tujuan organisasi. Berikut tipe dari kekuasaan seperti legitimate power, reward, coercive, expert, referent power. Dari lima jenis tersebut manakah jenis tipe yang paling penting atau berada pada tingkat atas?

Studi penelitian mengemukakan bahwa kekuatan seperti expert dan referent power merupakan kekuasaan yang paling efektif jika diterapkan dalam organisasi. Sedangkan reward dan legitimate power tampak tidak terkait dengan hasil ini serta salah satu kekuatan formal yaitu koersif bisa merusak suatu hubungan tetapi dengan adanya kekuasaan koersif bisa meminimalisir terjadinya kelalaian atau kesalahan.

Lalu kekuasaan yang seperti apa yang diinginkan setiap orang?

Memang betul bahwa ada sebagian orang yang menginginkan akan kekuasaan tetapi kekuasaan yang seperti apa yang diingin? Ada individu yang menginginkan kekuasaan dengan cara atau dengan berperilaku yang kejam dengan cara yang salah seperti menyogok untuk mendapatkan kekuasaan tersebut, akan tetapi kekuasaan bukanlah prioritas utama dan sebagian orang tidak menginginkan hal tersebut. Namun ada beberapa alasan mengapa orang menginginkan akan kekuasaan salah satunya yaitu mendapatkan rasa ingin dipandang orang yang berkuasa, dihargai atau dihormati oleh orang lain.

Dimana jika ia sudah mendapatkan rasa hormat tanpa adanya kekuasaan itu lebih cenderung disukai oleh orang lain tetapi balik lagi kepada pemimpin bagaimana cara dia bisa mempengaruhi orang-orang disekitar lingkungan tersebut. Dengan adanya keberhasilan seorang pemimpin untuk mempengaruhi ada tiga hasil dari menggunakan kekuasaan seperti adanya kepatuhan, penolakan, dan komitmen.

Jadi, intinya tidak semua orang menginginkan sebuah kekuasaan tapi sebagian orang ingin dihormati meskipun tidak mempunyai kekuasaan. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa sebagian orang merasa dirinya tidak merasa nyaman ketika dia ditempatkan pada posisi yang berkuasa atau pada level yang lebih tinggi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun