Mohon tunggu...
Fatimah Azzahra
Fatimah Azzahra Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa

Bogor, Jawa Barat, Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Wisuda Tidak Wisuda Tetap Jadi Juara

29 Juni 2020   14:35 Diperbarui: 29 Juni 2020   14:47 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Pandemi Covid-19 yang terjadi di Indonesia cukup membuat masyarakat gelisah, bukan hanya dalam bidang kesehatan tapi dalam dunia pendidikan juga. Kegelisahan cukup menghantui para peserta didik khususnya yang berada dalam tingkat akhir. Bagaimana tidak mereka harus berjuang lebih keras dalam situasi yang cukup membuat was-was namun akhirnya harus kecewa karena tidak ada acara meriah untuk merayakan keberhasilan mereka.

Wisuda menjadi acara yang dinantikan bagi para peserta didik tingkat akhir baik mahasiswa, siswa setingkat SMK, SMP,  SD bahkan TK sekalipun. Mereka menantikan moment dimana orang-orang menyambut mereka dengan tangis haru bangga atas keberhasilan mereka. Namun tahun ini moment wisuda dilakukan hanya ala kadarnya bahkan banyak sekolah dan kampus yang tidak menyelenggarakan wisuda, tidak ada pesta, tidak ada panggung gembira. Hal ini membuat banyak peserta didik dan mahasiswa yang kecewa. Seperti yang di katakan Putri salah satu siswa SMK yang lulus tahun ini. " yah gimana, sekolah 3 tahun dengan segala cerita suka duka tapi diakhiri tanpa wisuda, kecewa dan kesel pasti si, lagian emang ada ya orang yang ngga mao wisuda? Semua orang pasti pengen ngerasain yang namanya wisudalah. " Putri adalah satu dari sekian banyak siswa yang kecewa karena gagal wisuda akibat pandemi ini.

Namun dibalik banyaknya siswa yang kecewa banyak pula orang yang setuju untuk tidak melaksanakan wisuda demi kebaikan banyak orang. Seperti yang dikatakan oleh Siti salah satu Wali Murid yang anaknya lulus SMA tahun ini.
" Mending ngga usah ada wisudalah, dari pada abis wisuda kita jadi pada susah. Lebih baik acara wisudanya diganti dengan acara doa bersama dari rumah agar musibah ini cepet udah. Biar kita bisa normal lagi, gaada istilah PSBB sama jaga jarak yang bikin pusing dan takut terus."

Perbedaan pendapat dalam ini memang sangat wajar, satu sisi yang menjalani dan berjuang dengan kerasnya agar lulus pasti sangat ingin merayakan wisuda dengan orang-orang tercinta. Tapi di satu sisi lain, orang-orang yang tidak merasakan sulitnya perjuangan untuk lulus pasti menganggap wisuda adalah hal yang kurang penting sedangkan kesehatan adalah hal yang sangat penting dan harus diutamakan. Terlepas dari wisuda atau tidak wisuda percayalah bahwa para peserta didik dan mahasiswa yang lulus tahun ini adalah pemenang, kalian adalah orang-orang hebat, kalian adalah juara. Kalian patut diberi penghargaan karena sanggup menyeleseikan pendidikan ditengah pandemi yang cukup mengkhawatirkan dengan sangat baik. Semangat untuk kalian yang gagal wisuda tahun ini semoga kelak bisa merasakan wisuda di jenjang yang lebih tinggi lagi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun