Mohon tunggu...
Fatimah Al Khumaira
Fatimah Al Khumaira Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Gadjah Mada

Mahasiswa yang suka jalan- jalan dan jajan.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Layar yang Menjerat, Cinta yang Menyelamatkan

21 Januari 2025   14:54 Diperbarui: 21 Januari 2025   15:21 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di sebuah rumah sederhana yang terletak di pinggiran kota, hiduplah sebuah keluarga yang tampak bahagia, meskipun di balik senyum mereka tersimpan luka yang tak terlihat. Bapak, yang dikenal sebagai pria tegas dan penyayang, memiliki sisi gelap yang hanya diketahui oleh istrinya, Mira. Ia adalah penjudi online, terperangkap dalam dunia maya yang menawarkan janji-janji kemenangan yang tak pernah kunjung datang.

Bapak, yang bernama Agus, dulu adalah seorang pria yang penuh cita-cita. Setiap pagi, ia bekerja keras untuk menghidupi keluarganya. Namun, sebuah kebiasaan yang dimulai dengan iseng dan sekadar mengisi waktu luang, perlahan menggerogoti kehidupannya. Semua dimulai ketika ia menemukan situs judi online yang menggodanya dengan iklan-iklan memikat. Dalam sekejap, waktu yang seharusnya dihabiskan bersama keluarga, berganti menjadi jam-jam yang terbuang sia-sia di depan layar.

Mira, istri yang setia, mulai merasakan perubahan pada suaminya. Agus yang dulu penuh perhatian kini lebih sering termenung di depan layar ponsel, matanya yang dulu cerah kini tampak lelah. Setiap kali Mira bertanya, ia hanya mendapat jawaban samar, "Aku hanya lelah, Mira, istirahat sebentar." Namun, hatinya yang peka tahu bahwa ada sesuatu yang lebih dari itu.

Pada suatu malam, saat hujan deras mengguyur kota, Mira memberanikan diri untuk membuka ponsel Agus yang tertinggal di meja. Di sana, ia menemukan sebuah aplikasi yang selama ini tak pernah ia lihat. Mata Mira membesar, menyadari bahwa Agus terjerat dalam dunia perjudian yang tak pernah ia duga sebelumnya. Hati Mira hancur, namun ia tetap berusaha tenang.

Hari-hari berlalu, dan Mira berusaha mencari cara agar suaminya sadar akan bahaya yang tengah mengancam keluarga mereka. Ia berdoa agar Agus kembali seperti dulu, penuh cinta dan perhatian pada anak-anak mereka. Namun, semakin hari, Agus semakin tenggelam dalam permainan-permainan yang menjanjikan keberuntungan instan.

Suatu ketika, ketika Mira sedang menyiapkan makan malam, tiba-tiba pintu rumah terbuka dan Agus masuk dengan wajah penuh kecemasan. 

Baca juga: Kode di Balik Hati

"Mira, aku butuh bantuan," katanya dengan suara parau. 

Mira hanya menatapnya, menunggu penjelasan. Agus menghela napas, dan dengan terbata-bata, ia mengakui bahwa ia telah kehilangan semua uang mereka dalam permainan judi online.

"Semua tabungan kita, Mira... semuanya habis. Aku... aku tidak tahu harus bagaimana," kata Agus dengan suara yang hampir putus asa.

Mira terdiam, seolah waktu berhenti. Ia memandangi suaminya, sosok yang dulu penuh harapan, kini terpuruk dalam kekalahan. Namun, di balik air matanya, ada ketegasan. 

"Kau bukan hanya kehilangan uang, Agus. Kau hampir kehilangan kami, keluargamu. Apa yang harus kulakukan untuk membuatmu sadar?" ujarnya pelan, namun dalam nada yang penuh luka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun