Mohon tunggu...
Fatimah NurRohiim
Fatimah NurRohiim Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pelajar

Sedang menempuh pendidikan tinggi pada prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FKIP, Universitas Sebelas Maret.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menyelisik Analisis Wacana Kontekstual dan Tekstual

5 Maret 2024   16:26 Diperbarui: 5 Maret 2024   16:29 298
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Analisis wacana kontekstual meneliti dimensi internal dan eksternal dari wacana. Analisis wacana kontekstual tetap berakar pada teks yang ada namun konteks tersebut sesuatu yang ada di luar bahasa (Hikmah, dkk., 2023:101). Menurut Van Dyk (dalam Mulyana, 2005:9), teks lebih bersifat kontekstual, yang mengarah pada pengertian teks lisan dan tulisan, frasa ini identik dengan wacana lisan dan tulisan. Sedangkan menurut Sumarlan (2010:109), analisis tekstual adalah analisis wacana yang mengkaji bentuk (kohesi) dan makna (koherensi) di dalam teks yang diteliti (dalam Oktavia, dkk., 2019:224).

Analisis wacana kontekstual dan tekstual memiliki peran penting dalam memahami dan menafsirkan berbagai konteks kehidupan sehari-hari. Analisis wacana tekstual adalah pendekatan analisis yang digunakan untuk memahami dan menginterpretasi teks tertulis atau lisan dengan fokus pada konteks sosial, budaya, dan politik di mana teks tersebut dihasilkan. Sedangkan analisis wacana kontekstual adalah pendekatan analisis teks yang mengedepankan konteks sosial dan budaya dalam memahami makna sebuah teks. Pendekatan ini tidak hanya memperhatikan makna kata per kata, tetapi juga menggali makna yang lebih dalam dari konteks di sekitarnya. Pada konteks pendidikan, analisis wacana kontekstual juga dapat menjadi alat yang sangat berguna. Melalui analisis teks pembelajaran dapat terlihat penggunaan bahasa dan konteks sosial dapat mempengaruhi pemahaman dan interpretasi siswa terhadap materi pelajaran.

Analisis wacana kontekstual dan tekstual dapat membantu dalam memahami pesan yang tersembunyi dalam komunikasi sehari-hari, baik itu dalam percakapan, media massa, atau teks tertulis lainnya. Misalnya, dalam percakapan sehari-hari, pemahaman konteks sosial dan hubungan antarpenutur dapat membantu dalam menafsirkan makna yang sebenarnya dari apa yang dikatakan seseorang. Di media massa, analisis wacana kontekstual dan tekstual dapat membantu mengidentifikasi bagaimana pesan-pesan tertentu dibangun untuk mempengaruhi opini publik atau memperkuat narasi tertentu. Hal ini memungkinkan pembaca menjadi lebih kritis dan memahami lebih dalam tentang bagaimana kekuatan bahasa digunakan untuk membentuk pemikiran dan sikap. Memahami konteks di balik teks dapat melihat bagaimana teks tersebut mempengaruhi pandangan dan perilaku.

Salah satu contoh penerapan analisis wacana kontekstual adalah dalam memahami pesan-pesan politik yang disampaikan oleh pemimpin atau tokoh-tokoh publik. Dalam sebuah pidato, misalnya, analisis wacana kontekstual akan mengambil perhatian pada konteks sosial, politik, dan budaya di mana pidato tersebut disampaikan. Pemahamam mengenai pesan-pesan dapat tersampaikam secara implisit. Contoh analisis wacana kontekstual pada pidato Presiden Jokowi di Kongres XXIII PGRI, yang menyatakan "Biasanya, kasus bullying ini ditutup-tutupi untuk melindungi nama baik sekolah. Saya kira yang baik adalah menyelesaikan dan memperbaiki." Makna dari ucapan tersebut adalah Presiden Jokowi menghimbau kepada seluruh tenaga pendidik untuk menyerukan aksi stop bullying dan segera melaporkan jika ada tindakan tersebut. Solusi kasus bullying bukan ditutupi demi menjaga nama baik sekolah namun disuarakan untuk mendapatkan keadilan bagi korban dan meminimalisir tingkat kekerasan pada anak.

Contoh lain dalam iklan, analisis wacana tekstual dapat membantu melihat bagaimana iklan menggunakan bahasa, gambar, dan narasi untuk mempengaruhi persepsi terhadap suatu produk atau layanan. Memahami makna iklan dapat membuat konsumen lebih kritis dalam menilai informasi yang disajikan. Contoh analisis wacana tekstual pada iklan deodoran Rexona, yaitu "Perlindungan 48 jam dari keringat dan bau badan." Teks tersebut menggunakan gaya bahasa dan strategi pemasaran yang tepat untuk menarik pembeli bahwa dengan menggunakan produk Rexona, pengguna akan terhindar dari bau badan selama 48 jam. Dalam kehidupan sehari-hari, penerapan analisis wacana tekstual dapat diteliti dalam berbagai percakapan atau interaksi sosial. Hal ini dapat dilakukan dengan cara memperhatikan bagaimana kata-kata dipilih dan bagaimana konteks sosial mempengaruhi interpretasi terhadap teks, sehingga lebih peka terhadap makna yang terkandung dalam komunikasi sehari-hari. Maka nalisis wacana tekstual dapat menjadi alat yang berguna untuk memahami dan mengkritisi berbagai bentuk teks yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari.

Referensi:

Hikmah, A., & Rohmadi, M. (2023, July). Analisis Kontekstual Wacana Resensi Pada Portal Apresiasi Online Edisi Tahun 2020-2022. In Prosiding Seminar Nasional Linguistik dan Sastra (pp. 100-107).

Oktavia, W., & Zuliyandari, D. (2019). Analisis Wacana Tekstual Dan Kontekstual Dalam Naskah Drama Bunga Rumah Makan Karya Utuy Tatang Sontani. Lingua: Jurnal Bahasa dan Sastra, 15(2), 223-233.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun