Mohon tunggu...
Fatimah Azzahra
Fatimah Azzahra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pertukaran Mahasiswa Merdeka Batch 4 Inbound Universitas Negeri Malang

Mahasiswa Perpustakaan dan Sains Informasi Universitas Bengkulu. Immpossible is just an opinion

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengukir Kekompakan: Refleksi di Pantai Tanjung Penyu Bersama Kelompok Gajayana

11 Juni 2024   19:11 Diperbarui: 11 Juni 2024   19:35 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
DokPri, Refleksi Kelompok Gajayana

Di ujung timur Pulau Jawa, terhampar sebuah perlembahan pantai yang mempesona, dikenal dengan Pantai Tanjung Penyu. Nama ini bukanlah tanpa alasan, "Tanjung" menggambarkan daratan yang menjorok ke laut, sedangkan "Penyu" merujuk pada makhluk laut yang kerap kali menepi ke pantai ini untuk bertelur. Keberadaan penyu menjadi simbol penting bagi ekosistem pantai ini, menciptakan keragaman hayati yang unik dan menarik perhatian para wisatawan. Namun, dibalik keindahannya Pantai Tanjung Penyu menjadi saksi dari refleksi kekompakan yang membangun di antara kami, Kelompok Gajayana Pertukaran Mahasiswa Merdeka Batch 4 Inbound Universitas Negeri Malang. 

Pada sebuah sore yang cerah, ketika matahari perlahan terbenam, kami berkumpul di tepi pantai untuk melakukan kegiatan refleksi kekompakan tim. Meskipun pantai masih dipenuhi oleh kehadiran para wisatawan yang juga menikmati keindahan senja, kami memilih untuk mengalihkan perhatian kami ke kegiatan refleksi, menuju peningkatan komunikasi, membangun kepercayaan dan meningkatkan motivasi serta moral dalam kelompok gajayana. 

Kegiatan refleksi kali ini dipandu oleh Ibu Santi Merlinda,S.E.,M.E selaku Dosen Modul Nusantara Kelompok Gajayana. Dengan penuh semangat, kami memulai kegiatan refleksi dengan membentuk lingkaran. Setiap anggota tim diberikan kesempatan untuk mendeskripsikan kelompok gajayana. Salah satu cara unik yang kami lakukan dalam refleksi kali ini adalah melalui sebuah permainan sederhana.Ibu Santi memulai permainan dengan melemparkan sebuah barang ke salah satu anggota kelompok gajayana. Setiap orang yang menerima barang tersebut diminta untuk memberikan deskripsi singkat tentang orang yang melempar, mencerminkan persepsi mereka terhadap sesama anggota lain. Permainan ini tidak hanya menjadi sarana untuk meningkatkan keterbukaan dan kejujuran di antara kami, tetapi juga membantu memperkuat hubungan interpersonal di dalam tim. 


Selama sesi refleksi, kami mengambil waktu untuk mengevaliuasi pencapaian kami sebagai tim dan menetapkan tujuan-tujuan baru untuk masa depan. Kami mengakui keberhasilan kami tidak akan terwujud tanpa kekompakan dan kerja sama yang kuat di antara kami. Oleh karena itu, kami berkomitmen untuk terus mendukung satu sama lain, menjaga komunikasi yang terbuka, dan mebangun kepercayaan yang kokoh dalam kelompok. 

Saat senja mulai memudar, kami meninggalkan Pantai Tanjung Penyu. Kami tidak hanya mengalami momen-momen indah bersama, tetapi juga berhasil mengukir fondasi yang kokoh bagi kekompakan dan kesatuan dalam kelompok gajayana.Pantai Tanjung Penyu  tidak hanya menjadi tempat untuk beristirahat dan bersenang-senang, tetapi juga menjadi saksi dari perjalanan kami. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun