Mohon tunggu...
Fatimah FauziahZahra
Fatimah FauziahZahra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Pascasarjana Uin Raden Intan Lampung

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Penciptaan Bumi dan Lingkungan Hidup

18 Oktober 2024   20:10 Diperbarui: 21 Oktober 2024   10:20 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Bumi sebelumnya adalah planet yang mati dan allah swt menghidupkannya dengan menurunkan air dari langit, setelah air diturunkan ke bumi lalu allah swt menciptakan hewan setelah itu baru tumbuh-tumbuhan. Tentunya tumbuhan sebagai cadangan makanan hewan kemudian hewan-hewan ada juga yang menjadi cadangan makanan untuk hewan-hewan predator.

Allah menciptakan bumi sebagai tempat berpijak bagi manusia, tempat manusia menjalani aktifitas hidupnya. Perut bumi yang kaya dengan sumber daya alam seperti intan,emas,perak dan batu bara memberikan banyak manfaat bagi manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Allah menciptakan bumi dengan berbagai macam hewan dan tumbuhan selain sebagai perhiasan dan mempercantik bumi, selain itu agar manusia dapat memanfaatkan dengan sebaik-baiknya untuk kepentingan bersama.

Lingkungan hidup merupakan anugerah yang diberikan oleh Allah SWT kepada seluruh makhluk ciptaan Allah SWT untuk dimanfaatkan secara baik. Pemanfaatan lingkungan hidup dalam rangka pemenuhan kebutuhan makhluk hidup itu sendiri disertai tanggung jawab besar dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup agar tetap terjaga kelestariannya. Lingkungan hidup merupakan bagian yang mutlak dari kehidupan manusia. Dengan kata lain, lingkungan hidup tidak terlepas dari kehidupan manusia. Manusia mencari makan dan minum serta memenuhi kebutuhan lainnya dari ketersediaan atau sumber-sumber yang diberikan oleh lingkungan hidup dan kekayaan alam sebagai sumber pertama dan terpenting bagi pemenuhan berbagai kebutuhannya.

Lingkungan hidup terbagi menjadi dua macam, yaitu lingkungan hidup alami dan lingkungan hidup buatan.

1. Lingkungan hidup alami adalah lingkungan yang terdiri atas unsur abiotik, unsur biotik, organisme kecil, dan segala kondisi yang bekerja secara dinamis tanpa ada campur tangan manusia. Contohnya seperti danau, laut, rawa, dan sungai, bukit, gunung, hutan, lembah, dan padang rumput, tumbuhan, hewan, mikroba.

2. Lingkungan hidup buatan adalah lingkungan yang sengaja dibentuk oleh manusia dengan menggunakan teknologi, baik teknologi sederhana maupun teknologi modern, untuk memenuhi kebutuhan hidup. Contohnya seperti jalan, perkampungan kawasan industri, sekolah, dan taman, waduk, elektronik.

Dari lingkungan hidup, manusia, hewan, dan tumbuh-tumbuhan bisa memperoleh daya atau tenaga. Manusia memperoleh kebutuhan pokok atau primer, kebutuhan sekunder atau bahkan memenuhi lebih dari kebutuhannya sendiri berupa hasrat atau keinginan. Manusia memanfaatkan bagian-bagian lingkungan hidup seperti hewan-hewan, tumbuh-tumbuhan, air, udara, sinar matahari, garam, kayu, barang-barang tambang dan lain sebagainya untuk keperluan hidupnya. Tetapi tidak hanya manusia yang hidup seperti itu. Makhluk hidup yang lain seperti hewan dan binatang- binatang mikroba serta tumbuh-tumbuhan, juga bisa hidup karena lingkungan hidupnya. Burung mencari makanan dari sumber-sumber yang tersedia dari lingkungannya, yakni ulat, cacing, air, biji-bijian. Cacing bisa hidup dan berkembang biak dari tanah dan binatang-binatang yang membusuk. Tumbuh-tumbuhan dapat hidup karena air, udara, humus, zat-zat hara dan sebagainya.

Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memahami dan menghargai hubungan yang erat antara manusia dan lingkungan. Upaya pelestarian lingkungan hidup harus menjadi prioritas, melalui tindakan kolektif yang berkelanjutan dan bertanggung jawab. 

Sebagaimana yang dikutip dari Dr. Agus Hermanto, M.H.I didalam buku Fikih Ekologi yaitu manusia memiliki tanggung jawab untuk menjadi rahmat bagi alam, apabila sudah tertanam prinsip ini pada setiap hati manusia, maka pastilah yang ada hanya rasa untuk mencintai, menyayangi, dan melestarikan alam semesta dan seluruh isinya, tanpa diskriminasi dan tanpa dominasi, rahmat lil alamin dan kepedulian ini juga muncul dari kenyataan bahwa semua makhluk hidup mempunyai hak untuk dilindungi, dipelihara, tidak disakiti, dan dirawat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun