Dengan adanya fetishism ini pula, Hololive juga bisa menjadikannya peluang, dengan cara menjual merchandise. Bentuk dari merchandise ini bermacam-macam, seperti ucapan ulang tahun berbentuk pesan suara, tanda tangan pada poster dari idola mereka (dalam konteks ini Kobo Kanaeru), kaos dengan gambar idola mereka, bahkan sebuah voice drama juga dijadikan merchandise oleh Hololive. Semua hal ini, tentunya laku di pasaran akibat dari adanya fetishism.
Maka dari itulah, fenomena Vtuber Kobo Kanaeru merupakan bagian dari yang sosiologi ekonomi sebut sebagai komodifikasi. Ketika sebuah aktivitas yang sebelumnya tidak memiliki nilai jual, kini berubah menjadi komoditas untuk diperjualbelikan.
-----
Daftar Pustaka
Suyanto, B. (2013). Sosiologi Ekonomi: Kapitalisme dan Konsumsi di Era Masyarakat Post-Modernisme. Jakarta: Kencana.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H