Pancasila merupakan salah satu pilar kebangsaan dan kenegaraan Indonesia.
Pancasila sebagai perwujudan ajaran islam.Meskipun Islam bukan hanya Pancasila ataupun sebaliknya (Pancasila bukanlah islam).Islam bersifat universal ,sedangkan Pancasila hanyalah karya seseorang yang tidak sama dengan islam,bersifat parsial.
Isi dari sila pancasila sesuai dengan ajaran agama islam yang terdapat pada ayat-ayat Al-Qur'an.Dari analisa yang dilakukan ide tentang sila pertama Pancasila yang berbunyi "ketuhanan yang maha esa" tidak bertentangan dengan tauhid yaitu QS.Al ikhlas ayat:1
قُلْ هُوَ اللّٰهُ اَحَدٌۚ
1. Katakanlah (Muhammad), “Dialah Allah, Yang Maha Esa.
,Sila kedua dan kelima "kemanusiaan yang adil dan beradab" , "keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia" sesuai dengan konsep keadilan dalam QS. Annisa ayat:58
۞ اِنَّ اللّٰهَ يَأْمُرُكُمْ اَنْ تُؤَدُّوا الْاَمٰنٰتِ اِلٰٓى اَهْلِهَاۙ وَاِذَا حَكَمْتُمْ بَيْنَ النَّاسِ اَنْ تَحْكُمُوْا بِالْعَدْلِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ نِعِمَّا يَعِظُكُمْ بِهٖ ۗ اِنَّ اللّٰهَ كَانَ سَمِيْعًاۢ بَصِيْرًا
58. Sungguh, Allah menyuruhmu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan apabila kamu menetapkan hukum di antara manusia hendaknya kamu menetapkannya dengan adil. Sungguh, Allah sebaik-baik yang memberi pengajaran kepadamu. Sungguh, Allah Maha Mendengar, Maha Melihat.
,konsep dari sila keempat"kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan"sesuai dengan prinsip musyawarah yang terdapat dalam QS. Al Imron ayat:159
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللّٰهِ لِنْتَ لَهُمْ ۚ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيْظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوْا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى الْاَمْرِۚ فَاِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِيْنَ
159. Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakal.