Mohon tunggu...
Fatikha Widi Akhada
Fatikha Widi Akhada Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Jurusan Ilmu Hubungan Internasional UPN "Veteran" Yogyakarta

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kerjasama Bilateral Malaysia-Myanmar dalam Bidang Ekonomi, Pariwisata, dan IPTEK

15 Juni 2023   12:12 Diperbarui: 15 Juni 2023   12:19 595
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Malaysia dan Myanmar merupakan negara-negara yang termasuk dalam anggota ASEAN. Pada awalnya, ketika Myanmar hendak bergabung ke dalam ASEAN sempat terjadi perdebatan yang cukup panjang antar negara anggotanya. Sebagian negara mendukung kehadiran Myanmar namun ada pula yang menolak kehadiran Myanmar dalam ASEAN. 

Malaysia merupakan negara yang menolak kedatangan Myanmar dalam ASEAN, hal tersebut dikarenakan konflik Rohingya yang sedang menjadi permasalahan di Myanmar. Oleh karena itu, proses bergabungnya Myanmar ke dalam ASEAN sempat tertunda. Namun, pada akhirnya Myanmar tetap resmi bergabung dengan ASEAN dan Malaysia yang mulanya menolak kehadiran Myanmar justru memberikan dukungan sepenuhnya atas dasar prinsip non-intervensi yang dipegang teguh oleh negara-negara anggota ASEAN. 

Dengan demikian, berbagai kerjasama antara Malaysia dengan Myanmar mulai terjalin baik dalam bidang ekonomi, pariwisata, maupun Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Kerjasama bilateral kedua negara tersebut dimulai terhitung semenjak 1 Maret 1957.

Pertama, kerjasama dalam bidang ekonomi. Kerjasama antara Malaysia dan Myanmar dalam bidang ekonomi mulai dilakukan pada awal tahun 1980-an. Hal tersebut dimulai ketika pada tahun 1989 Myanmar memutuskan untuk membuka kebijakan investasi luar negeri yang kemudian menarik minat Malaysia untuk membuka peluang investasi di Myanmar. 

Selain itu, kedua negara tersebut juga melakukan kerjasama melalui perdagangan ekspor dan impor. Malaysia melakukan ekspor produk-produk mereka seperti minyak bumi, minyak sayur, produk kimia, dan mesin ke Myanmar. Kegiatan ekspor impor tersebut dapat dikatakan berjalan dengan lancar hingga pada 2015 tercatat bahwa Malaysia merupakan peringkat ketujuh sebagai investor terbesar di Myanmar. 

Hal tersebut dapat kita lihat dari sebanyak 13 perusahaan asal Malaysia telah melakukan investasi di Myanmar dimana salah satu perusahaan tersebut merupakan perusahaan besar yang mengelola energi Petronas. Selain kegiatan ekspor yang dilakukan oleh Malaysia, Myanmar juga melakukan ekspor kepada Malaysia produk-produk yang mereka miliki yaitu berupa jagung, karet, kayu, ikan, udang, wijen, asam jawa, dan merpati. 

Tak hanya itu, Myanmar juga mengekspor produk pakaian mereka kepada Malaysia. Selain melalui kegiatan ekspor-impor, kerjasama dalam bidang ekonomi antara Malaysia dengan Myanmar juga dilakukan melalui adanya kontribusi tenaga kerja yang berasal dari Myanmar yang sangat berpengaruh terhadap perkembangan ekonomi di Malaysia. Sehingga kedua negara tersebut sepakat untuk menandatangani nota kesepahaman yang berisi mengenai jaminan hak serta perlindungan terhadap tenaga kerja Myanmar yang berada di Malaysia.

Kedua, kerjasama dalam bidang pariwisata. Kerjasama antara Malaysia dan Myanmar dalam  bidang pariwisata mulai terjalin sejak 25 September 2001. Kerjasama tersebut dapat kita lihat melalui Malaysia Healthcare Travel Council. Malaysia Healthcare Travel Council (MHTC) merupakan sebuah lembaga dibawah naungan Kementerian Keuangan yang memberikan fasilitas dalam perjalanan wisata kesehatan negara. Selain itu, Malaysia dan Myanmar juga bekerjasama dalam pembebasan visa bagi para pejabat dan pengusaha. Kebijakan tersebut berlaku sebelum adanya kesepakatan perjanjian bebas visa bagi pemegang paspor biasa.

Terakhir, yaitu kerjasama bilateral dalam bidang IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi). Kemajuan teknologi tentunya sangat dibutuhkan pada masa ini terutama dalam bidang pendidikan. Oleh karena itu, melalui teknologi mampu meningkatkan pengetahuan masyarakat dan lebih mudah dalam mengakses info mengenai seminar maupun pertukaran pelajar. 

Selain itu, kedua negara tersebut juga saling melakukan transfer teknologi dan bekerjasama untuk memajukan teknologi bersama-sama melalui teknisi asing yang saling bertukar informasi seputar teknologi yang dikembangkan. Sebagai bentuk kepedulian terhadap kerjasama dalam bidang IPTEK ini, Perdana Menteri Malaysia yaitu Najib Tun Razak melakukan kunjungan ke Myanmar pada tahun 2012 untuk menyepakati kerjasama di bidang peningkatan kemampuan bersama dengan Malaysia. Bentuk dari kerjasama tersebut dapat kita lihat melalui berbagai program yang dilaksanakan seperti pertukaran ilmuwan dan pertukaran hasil penelitian melalui pertemuan yang membahas kerjasama di bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. 

Dengan diadakannya kerjasama antara Malaysia dengan Myanmar dalam berbagai bidang selain mempererat hubungan bilateral kedua negara tersebut juga mempermudah akses dalam saling bertukar informasi maupun kebutuhan dan dapat bekerjasama dalam melakukan pembahasan terhadap isu atau permasalahan yang sedang dihadapi. Salah satu contoh dapat kita lihat permasalahan yang sedang dihadapi oleh Myanmar yaitu kasus Rohingya yang menjadi isu utama mereka yang belum menemukan titik terang. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun