Hadirnya pandemi Covid-19 di Indonesia pada bulan Maret 2020 lalu, hingga saat ini masih menjadi tantangan untuk dunia pendidikan, Â terlebih kepada orang tua mulai dari jenjang sekolah dasar sampai jenjang perguruan tinggi. Karena pandemi yang mengharuskan pelajar untuk melakukan kegiatan belajarnya di rumah dan tidak bisa berada di kelas.
Pembelajaran daring adalah pembelajaran yang tidak mengharuskan anak berada di kelas, tetapi dapat mengakses pembelajaran melalui media internet. Semua materi pembelajaran di berikan secara online melalui Zoom, Google Meet, Google Classroom, Whatsapp Group, Microsoft Team, dan lain-lain.
Dilema orang tua saat ini terhadap pembelajaran daring anaknya adalah anak cepat merasa bosan dan bermalas-malasan, kesabaran orang tua seringkali di uji ketika anaknya lebih memilih untuk bermain gadget atau membuka hal lain daripada mengikuti kegiatan belajar mengajar yg telah di sediakan penyelenggara pendidikan. Hal tersebut membuat orang tua merasa jengkel dan marah.
Tantangan lain yang harus di hadapi para orang tua saat ini yaitu, orang tua dapat membagi waktunya untuk mendampingi sang anak ketika pembelajaran daring berlangsung. Orang tua juga dituntut agar menjadi motivator dan fasilitator agar anak tetap bersemangat dan menyimak pembelajaran secara optimal. Dengan mendampingi anaknya ketika kegiatan belajar mengajar berlangsung, orang tua dapat memahami karakter dan pola pikir anak tersebut.
Setiap anak mempunyai potensi yang tidak terbatas. Tetapi ada beberapa hal yang mempengaruhi apakah mereka pada akhirnya memenuhi potensi itu. Para ahli percaya bahwasanya peran orangtua dalam kehidupan anak memiliki dampak yang luas. Keterlibatan orangtua sangat penting untuk anak dapat berprestasi di sekolah. Beberapa orang tua berpikir bahwa itu adalah peran guru untuk mengajar. Tetapi kepercayaan seperti itu tidak merugikan orangtua dan anak-anak. Anak-anak tidak memulai dan berhenti belajar hanya selama hari sekolah. Mereka selalu terbiasa dengan belajar, di rumah, dengan teman, dan melalui pengaruh lain. (Utami, 2020;472)
Teori struktural fungsionalisme memandang masyarakat sebagai sesuatu hal yang stabil dengan kecenderungan ke arah keseimbangan. Dengan demikian tidak ada satu pun unsur sosial yang mampu berdiri sendiri sehingga antara unsur satu dengan unsur lainnya memiliki hubungan yang saling ketergantungan (Jhonson, 1986).
Dapat di simpulkan melalui teori struktural fungsionalisme, yaitu orang tua merupakan suatu integrasi antara pendidikan dan anaknya tersebut. Dimana dalam hubungan ini dapat dilihat, orang tua memiliki pengaruh terhadap pendidikan anaknya dan pendidikan juga dapat mempengaruhi orang tua sebagai motivator serta fasilitator bagi anaknya. Pendekatan teori struktural fungsional membahas perilaku manusia dalam konteks organisasi (masyarakat) dan bagaimana perilaku tersebut berada dalam (dapat mempertahankan) kondisi keseimbangan dalam organisasi/masyarakat (Haryanto, 2014).
DAFTAR PUSTAKA
Utami, E. W. 2020. Kendala dan Pran Orangtua dalam Pembelajaran Daring Pada Masa Pandemi Covid-19 Prosiding Seminar Nasional Pascasarjana UNNES.
Abdulatif, Sofian. 2021. Dampak Pandemi Terhadap Eksistensi Pendidikan di Era Digital. Halaman 1567-1570 Volume 5 Nomor 1 Tahun 2021
S. Ichsan, Achmad. 2020. Pandemi Covid-19 dalam Telaah Kritis Sosiologi Pendidikan. Jurnal Keguruan dan Ilmu Pendidikan, 7 (2), Juli 2020-98