Mohon tunggu...
Fatih Viorel Margian
Fatih Viorel Margian Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Fatih Viorel Margian, Mahasiswa program sarjana Ilmu Hubungan Internasional di Universitas Teknologi Yogyakarta yang gemar menjelajahi keindahan alam di Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Analisis Pengembangan Senjata Anti-Satelit Kalina Milik Rusia Berdasarkan Teori Neo-Realisme

17 November 2022   04:51 Diperbarui: 17 November 2022   11:13 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Terlebih lagi dalam beberapa dokumen Rusia terungkap bahwa senjata anti-satelit Kalina dilengkapi instrumen pelacak terpisah menggunakan optik adaptif dengan tujuan membantu meminimalisir gangguan di atmosfer dengan optimal. Kalina dilengkapi pula dengan program pemancar-penerima yang dapat mengukur intensitas dan parameter sinar laser yang direfleksikan dari target supaya dapat menyasae langsung ke sistem operasi optik target dengan lebih presisi.

Perspektif Neo-Realisme dalam pengembangan senjata Kalina

Jika dilakukan peninjauan dari sudut pandang Neo-Realisme maka tindakan Rusia dalam mengembangkan senjata anti-satelit bernama merupakan suatu hal yang tepat. Dalam pola pikir Neo-Realis diyakini bahwa perilaku negara yang cenderung lebih konfliktual dipengaruhi oleh struktur Internasional yang anarkis, yang mana dalam beberapa dekade terakhir Amerika terkesan sangat sering melakukan unjuk kekuatan terutama dari segi militer di kancah internasional. 

Dengan dikembangkannya proyek senjata Kalina ini, Rusia dapat dikatakan telah mengambil tindakan pertahanan diri dan sebagai wujud dari perimbangan kekuatan kekuatan agar Amerika tidak menjadi satu-satunya negara superpower di kancah Internasional. Keputusan Rusia dalam pengembangan Kalina tersebut sesuai dengan konsep Self-Help yang menjadi asumsi berpikir kaum Realis klasik maupun Neo-Relis.

Dikembangkannya rancangan senjata anti-laser Kalina itu sendiri, selain bertujuan supaya Amerika tidak menjadi negara dengan Absolute Power yang dapat berbuat semena-mena di kancah internasional, tindakan tersebut juga merupakan acuan bagi keamanan regional, yang mana tidak hanya Rusia yang merasa lebih aman namun juga negara yang bersekutu dengan Rusia. 

Dalam pola pikir Neo-Realis terdapat suatu pola dimana kondisi sistemik dan struktural suatu negara menjadi pendorong terjadinya perilaku negara, sedangkan dalam prisip Neo-Realis ini sendiri berbeda dengan Realisme klasik yang mengutamakan state-centric namun yang merupakan aktor itu sendiri yaitu sistem internasional yang ada. 

Maka supaya keamanan dan ketentraman negara kecil dan menengah terjaga, diperlukan juga peran dari negara besar seperti China maupun Rusia dalam dalam melakukan perimbangan kekuatan dengan Amerika. Sehingga dapat dimengerti bahwa security memiliki pola bukan hanya Outside In namun juga Inside Out.

Dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa perancangan dan pengembangan senjata Kalina ini memiliki landasan yang sesuai dengan pokok pikiran Neo-Realisme bahwa respon suatu negara bergantung pada persepsi ancaman, dan dalam kurun beberapa waktu lalu Rusia beranggapan bahwa amerika menginisiasi Geo-Politik yang licik. 

Terlebih lagi, dalam teori Neo-Realis terdapat konsep mengenai Defensive Structural Realism yang dicetuskan oleh Kenneth Waltz yang dapat dimaknai arti mengenai gagasan untuk negara dalam penekanan atas tidak diperbolehkannya tindakan maksimalisasi kekuatan, yang diperbolehkan adalah mencari kekuatan yang tepat ataupun pas. 

Berdasarkan gagasan mengenai kekuatan yang tepat, maka Rusia melakukan hal yang benar dengan dikembangkannya senjata Kalina ini karena Rusia berusaha untuk menyamakan kekuatan Amerika dengan tujuan perimbangan berlandaskan pada tolak ukur yang pas, tindakan tersebut juga tepat dalam pengembangan senjata di ranah dengan skala luar angkasa sehingga menjadikan posisi Rusia setara dalam dinamika militer dan ekonomi dan dapat menjadi pertimbangan krusial dalam setiap pengambilan tindakan oleh America maupun China.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun