Mohon tunggu...
Fatihurian Fatihurian
Fatihurian Fatihurian Mohon Tunggu... profesional -

take it or leave it

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Pelacur, TKW dan Politik

29 Juni 2014   12:38 Diperbarui: 18 Juni 2015   08:19 217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Di sadur dari asli nya atas seijin sang penulis,

Dear; TKW Indonesia di Seluruh Dunia

KARENA AKU ADALAH KAMU MESKI PILIHAN KITA BERBEDA.

Salam sejahtera untuk para wanita perkasa yang kini tengah berada di berbagai negara. Sebagai seseorang yang tak lebih dari kalian, saya berharap dengan tulisan ini, anda dan saya pribadi bisa sadar dengan apa yang sebenarnya terjadi di sekitar kita.

Sebagai seorang PLRT kita tahu betul apa yang kita lakukan di negara orang. Tidak lebih sebagai pembantu rumah tangga yang menggantungkan hidup di telunjuk majikan asing. Saya juga tahu perasaan dan situasi kepergian kalian dari negara tercinta tidak akan jauh dari apa yang saya rasakan. Sedih, terpaksa, dan masih banyak lagi. Lalu apakah kita rela saat orang lain menuduh kita yang bukan-bukan yang tidak pernah kita lakukan sekalipun ketika menyandang status sebagai TKW? Tentu tidak akan rela, merasa sakit hati dan sebagainya.

Namun ada baiknya, mari kita renungkan apa maksud dari pernyataan salah satu calon presiden RI tentang TKW ( kita ) :

"Kami tidak ingin perempuan-perempuan kita jadi pelacur-pelacur di luar negeri. Kami tidak ingin perempuan-perempuan kita diperkosa, jadi tukang sapu di luar negri, saudara-saudara!" imbuhnya. ( baca lengkap:  http://m.detik.com/news/read/2014/06/26/162032/2620247/1562/prabowo-banyak-yang-takut-kalau-saya-jadi-presiden )

Apakah beliau mengatakan TKW Indonesia adalah pelacur? Saya jawab, tidak! Lho kok bisa? Jelas-jelas beliau mengatakan tidak mau perempuan-perempuan Indonesia menjadi pelacur di luar negeri. Ya ... beliau mengatakan demikian tapi tidak mengatakan bahwa itu TKW atau BMI manapun!

Tetapi sepertinya pernyataan beliau menjadi salah satu jalan empuk untuk beberapa pihak yang mengatas namakan TKW untuk menyerang beliau. Saya pikir, kita s e b a g a i TKW yang merasakan sendiri betapa pahitnya di negara orang dengan perlindungan hukum yang seperti ilalang tertiup angin, terseok-seok tidak jelas ketetapannya, masihkah mau diperdaya dengan statement dan perkataan yang diartikan salah?

Apa yang dikatakan beliau itu benar. Saya sebagai TKW daripada merasa sakit hati, saya lebih kepada bersyukur ketika ternyata masih ada, seorang calon pemimpin negara yang ingin menjunjung tinggi harkat dan martabat wanita Indonesia di mata negara asing. Karena saya merasakan betapa tidak enaknya bekerja pada orang asing sebagai PLRT yang rawan menjadi sasaran kekerasan sexual, kekerasan fisik, dan kejahatan lainnya.

Bapak Prabowo tidak mengatakan TKW adalah pelacur. Silahkan telaah dan pahami kata-kata beliau dengan pikiran jernih dan kepala dingin, walaupun dalam hati ada pilihan lain ada baiknya tidak menyebar fitnah dan menggoreskan luka dihati sekian ribu TKW dengan memperalat sebuah pernyataan yang diartikan salah.

Beliau mengatakan " Tidak mau perempuan-perempaun Indonesia menjadi tukang sapu di luar negeri!" Inilah kita saudariku ... inilah pekerjaaan kita yang bagi saya sudah sangat tidak ingin berlama-lama seperti ini. Kalaupun masih harus seperti ini minimal kita punya kesetaraan perlindungan hukum yang setara di setiap negara dan dipatuhi oleh kedua belah pihak ( kita dan majikan ) agar tidak ada lagi berbagai kasus penyiksaan, pemerkosaan, dan sederet permasalahan lainnya.

Sungguh ... dari hati yang terdalam saya berharap suatu hari nanti negara kita bebas dari julukan 'Pemasok TKW' ke luar negeri. Yakin di negara sendiri kita bisa hidup dengan sejahtera tanpa harus meninggalkan keluarga, anak, suami dan tanah air tercinta.

Semoga tulisan saya ini bisa memberi sedikit celah untuk melepaskan semua kekesalan yang sempat mencuat ke publik perihal TKW dan Pelacur. Kita TKW bukan Pelacur ... dan tidak ada yang menyebut kita Pelacur!

Terakhir, saya ucapkan terima kasih kepada Bapak Prabowo Subianto atas keinginan mulia nya untuk menjunjung tinggi harkat dan martabat wanita Indonesia di mata negara lain. Semoga Bapak juga tahu, bahwa dalam hati kecil kami tidak pernah sekali pun terbersit keinginan seperti ini, mengabdi di rumah orang di negara asing, namun keadaanlah yang memaksanya. Semoga Bapak dan seluruh instansi pemerintah nanti, bisa mensejahterakan seluruh rakyat Indonesia tanpa ada lagi sepenggal cerita dari nasib kami.

Sekian dari saya;

N.Nuraini

BMI/TKW Kuwait.

https://www.facebook.com/amore.Gleenda?fref=ufi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun