Ada yang tau tanggal 20 Mei?,
Yah hari Kebangkitan Nasional, jangan-jangan anda sendiri sudah lupa makna dan sejarah dari tanggal ini. Jangan anda mengaku cinta Indonesia jika anda melupakannya.
Jonru telah melakukan kesalahan besar dengan berusaha merubah sejarah dari tanggal ini, apalagi Gunawan sang kompasianer yang terkenal itu,
Karena tanggal 20 Mei itu digerakkan buat acara Upacara bendera dan…… “”
Mari kita lihat lebih jelas sebenar nya peristiwa apa, siapa yang terlibat dalam sejarah ini.
Kebangkitan Nasional itu memiliki makna yang sangat sakral, yaitu rasa dan semangat persatuan dan kesatuan serta nasionalisme, juga tidak melupakan kesadaran untuk memperjuangkan kemerdekaan Republik Indonesia pada jaman penjajahan Belanda. Ingat…. Penjajahan belanda. Karena pada saat itu masyarakat masih pada bodoh pengaruh dari kekuasaan menir-menir belanda.
Siapakah tokoh dalam sejarah ini?, yang jelas bukan Jonru dan Gunawan Kompasianer.
Hari Kebangkitan Nasional diperingati untuk mengenang peristiwa penting berdirinya Boedi Oetomo dan Ikrar Sumpah Pemuda.
Jadi mengapa kedua penulis hebat ini sampai begitu panik nya dalam mensosialkan tanggal 20 Mei ini dalam tulisan nya sampai membuat masyarakat facebook dan kompasianer kebingungan?, apakah ada yang salah dengan penanggalan ini?
Masih ingat petikan tanda …”” di alinea atas? Setelah upacara bendera?
Biasanya dulu waktu sekolah SD dan SMP, 20 Mei saya habiskan waktu buat upacara bendera dan mengheningkan cipta buat mengenang jasa para pahlawan yang telah gugur dalam memperjuangkan kemerdekaan.
Tapi tidak dalam akhir-akhir ini, terutama mahasiswa-mahasiswa pada generasi saat ini, rasa itu telah pudar, coba lihat nanti tanggal 20 Mei, setelah upacara selesai?, mereka akan berteriak-teriak kegirangan karena mengundang artis-artis kore, dan berjoget-joget ala K-POP di lapangan upacara.
Jadi, saya rasa, profokasi Jonru nggak bakalan mempan buat menggerakkan mahasiswa untuk berdemo di tanggal 20 Mei nanti.
Begitu juga dengan Gunawan sang Kompasianer, jangan cepat mengambil kesimpulan bahwa Jonru akan melakukan itu,
Karena sesuatu yang mustahil buat mahasiswa walaupun sudah terprofokasi oleh Jonru untuk terjun ke jalanan, karena bahasa demonstrasi itu tidak pernah mempergunakan bahasa ALAY, kebanyang nggak seeehhhh, kalau baca sumpah pemuda dengan bahasa ALAY? Apalagi berorasi dengan bahasa ALAY?, Ngg4k Gue Benget CIEEEn….
Karena mahasiswa sekarang nggak seperti Raden Mas Soewardi Soerjaningrat, Ki Hajar Dewantara, dr Douwes Dekker, Dr Tjipto Mangunkusumo , Sutomo, Ir Soekarno, serta tokoh-tokoh lainnya.
Jadi saran saya, buat Jonru dan Gunawan, berhentilah mempolitisasi tanggal 20 Mei ini, karena tanggal 20 Mei ini akan di pergunakan oleh Mahasiswa buat Upacara bendera dan joget ala K-POP dan pembacaan Sumpah Pemuda dengan gaya ALAY nya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H