Mohon tunggu...
Fatihurian Fatihurian
Fatihurian Fatihurian Mohon Tunggu... profesional -

take it or leave it

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Raja, Rakyat, dan Masa-masa Paceklik

11 Desember 2014   23:24 Diperbarui: 17 Juni 2015   15:30 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Alkisah, di sebuah kerajaan yang sedang di rundung masa-masa paceklik.
Sebuah desa yang paling besar dampak dari musim tersebut.
Walaupun demikian, hanya satu yang membuat warga kerajaan tidak terlalu khawatir dengan situasi dan keadaan saat itu.
Karena mereka memiliki seorang raja, yang sangat perhatian, bijaksana dan sangat di senangi oleh masyarakatnya, walaupun raja tersebut rada OON.
Demi memperhatikan kondisi masyarakatnya yang sedang dirundung masalah, maka pergilah sang raja mengunjungi desa-desa nya termasuk desa yang paling parah tersebut.
Di dalam perjalanan sang raja yang tidak diketahui seorangpun, raja tersebut bertemu salah seorang warga. Dan beliau bertanya, apa yang menjadi masalah di desa ini yang paling berat.
Maka orang tersebut berkata, wahai kisanak, saya bisa pastikan bahwa anda bukan asli dari desa ini, karena semua orang tau, bahwa saat ini didesa kami tidak ada bahan pangan. Karena lagi musim pacekli.
Lantas, adakah yang bisa saya lakukan untuk melihat langsung hal tersebut? Sehingga saya bisa carikan solusinya?
Maka orang tersebutpun mengatakan pada baginda raja yang lagi menyamar tersebut untuk masuk ke rumah warga, dan menyaksikan langsung penderitaan warganya.
Dengan rasa penasaran yang tinggi, masuklah sang raja ke halaman rumah salah satu warga, dan mencoba untuk mengetuk pintu, tetapi usahanya sia-sia, karena tidak ada respon.
Dan sang raja mulai menyusuri sisi demi sisi bagian rumah tersebut, sampai beliau mulai mendengar suara erangan pemilik rumah.
Ternyata suara tersebut berasal dari sebuah kamar di rumah tersebut. Karena penasaran, maka sang raja pun berusaha mendekat, dan suara erangan makin terdengar jelas.
Sang raja pun semakin sedih, karena beliau berfikir jika orang tersebut sedang menahan rasa lapar yang sangat menyiksa.
Sang raja pun menemukan sebuah jendela yang tidak tertutup rapat. Dan beliau berhasil membuka sedikit demi sedikit jendela tersebut dengan harapan tidak akan mengganggu sang pemilik rumah.
Betapa terkejutnya, sang raja, sampai beliau tidak sadar mengeluarkan teriakan kecil.
Dan sambil berlari meninggalkan halaman rumah tersebut. Menghampiri orang yang tadi ditemuinya. Dan beliaupun berkata dengan raut muka menahan rasa iba "engkau benar wahai saudaraku" bahwa desa ini sudah sedemikian parah nya.
Apakah yang engkau dapatkan kisanak? Sampai engkau berkata demikian?
Mungkin dengan kondisi lapar yang sangat menyiksa, dan tak tertahankan sehingga mereka saling makan-memakan antara satu dan yang lain nya.
Yang pria mulai menggigit, sementara si wanita membalasnya juga. Sampai akhirnya mereka jatuh bersamaan di tempat tidur.
Sementar...
Di kamar yang tadi nya sang raja mampir.
Kedua pasangan suami istri itupun terkejut dan buru-buru mengenakan kembali pakaian nya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun