Mohon tunggu...
Fatih Romzy
Fatih Romzy Mohon Tunggu... Administrasi - Penulis

Penyuka Olahraga, Film, Musik dan Teknologi

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Liga Champions Format Baru: Lebih Seru Atau Lebih Membosankan?

2 Februari 2025   08:30 Diperbarui: 2 Februari 2025   08:30 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Trofi UCL (Getty Images/Fabrice Coffrini)

Liga Champions Eropa telah menuntaskan fase liga. Meski banyak momen dramatis dengan format baru yang diusung UEFA per musim 2024/2025 ini, masih banyak yang bingung tentang seperti apa format Liga Champions yang baru. Bahkan, ada yang bilang kalau Liga Champions yang baru ini cenderung lebih membosankan dibanding format sebelumnya.

Sejatinya ada dua kacamata tentang keseruan format baru Liga Champions. Sebagian orang merasa penambahan jumlah tim dan pertandingan membuat para pecinta sepakbola menjadi lebih malas mengikuti kompetisi ini. Di sisi lain, perubahan dari fase grup ke fase liga, menurut banyak orang membuat kompetisi yang satu ini makin memikat karena banyak duel antar tim besar langsung tersaji di babak-babak awal.

Dari fase liga, kita semua sudah disuguhi banyak drama. Terutama karena tim-tim unggulan seperti Real Madrid, Man City, hingga Bayern Munchen harus terseok-seok sampai matchday terakhir. Tapi, apakah format baru UCL ini terasa membosankan? Mari kita ulas!

Perkenalan Format Baru

Bermula dari sebuah proyek gila bernama "Super League" yang melibatkan klub-klub raksasa, UEFA akhirnya mengambil langkah berani. Mulai dengan musim 2024/2025, Champions League dan seluruh kompetisi di bawah naungan asosiasi ini berganti format. Tidak ada lagi yang namanya fase grup. Babak awal kompetisi dimulai dengan fase liga, di mana semua peserta akan beradu poin dalam satu tabel klasemen besar.

Penambahan jumlah peserta menjadi agenda utama UEFA untuk format baru ini. Alexander Ceferin, presiden UEFA mengatakan bahwa format baru ini dibuat untuk memfasilitasi klub-klub kecil di Benua Biru. Klub-klub ini diberi kesempatan untuk ikut berpartisipasi lebih jauh di kompetisi paling elit Eropa.

Secara finansial, penambahan jumlah peserta Liga Champions adalah salah satu siasat UEFA untuk memberikan profit lebih besar kepada para klub peserta. Apalagi kita tahu, belakangan, banyak klub yang mulai merasakan kondisi kesulitan finansial. Ada kenaikan sekitar 3 juta euro untuk setiap tim yang berpartisipasi, di mana menurut laman UEFA, setiap peserta UCL musim ini akan langsung menerima uang 18 juta euro.

Kemudian, untuk fase liga sendiri, 36 tim peserta akan diberikan jatah main delapan kali untuk masing-masing tim. Empat kali kandang dan empat kali tandang. Itu artinya, setiap tim tidak akan saling berhadapan. Setiap tim akan menghadapi delapan lawan berbeda, baik home maupun away.

Seperti format liga pada umumnya, tim dengan poin terbanyak akan menempati klasemen teratas, dan seterusnya. Delapan tim teratas di fase liga akan langsung melaju ke babak gugur. 12 tim terbawah akan gugur, sementara 16 tim yang ada di papan tengah akan berebut 8 tiket tersisa di babak 16 besar. Setelahnya, fase knockout akan berjalan seperti biasa, sampai dengan babak final.

Drama Fase Liga

Ketiadaan fase grup praktis membuat kompetisi Liga Champions berjalan makin dramatis. 36 peserta saling sikut untuk mengumpulkan poin terbanyak. Faktanya, format baru ini menghadirkan tantangan tersendiri, bahkan bagi tim-tim yang langganan UCL sekalipun.

Dua matchday terakhir menjadi klimaks fase liga UCL dengan format baru ini. Tim-tim seperti Manchester City, Real Madrid dan Bayern Munchen harus berjibaku untuk mengamankan tiket ke 16 besar. Beberapa dari mereka bahkan terancam tersingkir lebih awal di fase ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun