Unggahan 'Selamat Natal' dalam akun media sosial pribadi Mohamed Salah sempat ramai diperbincangkan. Banyak pihak yang mengkritisi bentuk toleransi pemain andalan Liverpool itu yang dinilai kebablasan. Yang lain beranggapan bahwa unggahan ini adalah pertanda bahwa kutukan Salah akan dimulai, seperti tahun-tahun sebelumnya.
Data memang mencatat Salah sempat underperform pasca membagikan ucapan 'Selamat Natal' di akun media sosial pribadinya. Tapi kali ini, ceritanya lain. Tepat setelah unggahan itu meluncur, Salah mencetak gol ke gawang Leicester di Boxing Day. Seiring itu, Liverpool meraih kemenangan dan memperkokoh posisi mereka di puncak klasemen.
Periode kutukan Mo Salah memang tidak hanya diukur dari kacamata satu pertandingan. Terakhir kali Salah 'terkutuk' ketika rentetan lebih dari 5 match yang ia jalani bersama The Reds berakhir menyedihkan. Tapi, dengan catatan yang terus konsisten di musim ini, apakah Mo Salah membuktikan bahwa dalam kamusnya, tidak ada yang namanya kutukan?
The Curse of Mohamed Salah
Ketika masuk momen hari raya Natal, ucapan Selamat Natal dari berbagai lini masa memang menjadi hal yang banyak dinantikan. Ucapan dari Mohamed Salah adalah salah satunya. Bintang Liverpool itu tak pernah ketinggalan mengucapkan Selamat Natal kepada para fans setiap tahunnya, meskipun Salah sendiri diketahui beragama Islam.
Selain memancing perdebatan perihal toleransi, ada satu hal unik terkait unggahan Natal Mo Salah ini. Keunikannya adalah, performa Salah seringkali drop setelah mengunggah ucapan Selamat Natal di media sosial. Inilah yang menjadi perhatian utama para fans Liverpool ketika sang bintang mengunggah ucapan Selamat Natalnya.
Mengutip beberapa sumber, Mo Salah pernah tampil underperform setelah mengunggah ucapan Natal pada 2020 silam. Tepat setelah unggahan Selamat Natal Salah mengudara, Liverpool mendadak mengalami nasib sial. Delapan laga kandang dilalui The Reds di Anfield, tanpa satu kalipun mengalami kemenangan.
Lebih parahnya, Salah kemudian kalah di final Piala Afrika tahun berikutnya, lalu juga gagal mengonversi dua peluang emas ketika mentas bersama Liverpool. Memang agak sedikit bercocoklogi. Tapi faktanya memang menyatakan bahwa ada kutukan yang menghampiri Salah, tepat setelah dirinya mengunggah ucapan Selamat Natal di linimasa medsosnya.
Berangkat dari fakta inilah, fans Liverpool ketar-ketir menyaksikan unggahan Salah ini. Bukan masalah toleransi atau tidaknya. Masalahnya adalah, para fans setengah percaya tidak percaya bahwa unggahan ini akan membawa petaka ke tim mereka. Padahal The Reds masih begitu solid di musim 2024/2025 ini.
Patahkan Kutukan
Ketika banyak orang berkomentar dan beropini kalau unggahan 'Selamat Natal' Salah bakal berakhir kutukan, Salah sendiri memilih bodo amat. Bisa dilihat, akun media sosialnya banjir komenan negatif. Banyak di antaranya mempertanyakan kualitas keimanan Salah yang dinilai kebablasan dalam bertoleransi. Bahkan, rentetan hate speech ini sampai memantik reaksi media-medis besar, termasuk Daily Mail.
Sayangnya, Salah sama sekali tidak menggubris rentetan komentar sinis atas unggahan 'Selamat Natal' yang ia bagikan. Tidak ada balasan apapun dari pemain 32 tahun asli Mesir ini. Salah juga tidak menghapus unggahan 'Selamat Natal' nya yang sampai tulisan ini dibuat, masih dibanjiri komentar warganet yang beramai-ramai mengkritik sang pemain.
Performa Salah di laga Boxing Day nyatanya lebih mencengangkan lagi. Alih-alih terkutuk seperti yang dikatakan beberapa pecinta sepakbola, Salah justru makin konsisten. Tepat di laga melawan Leicester, bintang asal Mesir itu mencetak satu gol dalam kemenangan 3-1 Liverpool. Kemenangan inipun membawa The Reds makin perkasa di puncak tabel klasemen.